Kopi mandailing cenderung membawa cita rasa manis dengan tingkat keasaman yang rendah. Kontras dengan dengan kopi Gayo, tetangganya, dari Aceh itu.
BACA JUGA:Anda Ngantuk Sedangkan Kopi Tidak Ada,Ini Lima Rekomendasi Minuman Penganti Kopi
BACA JUGA:Kenaikan Harga Kopi Belum Berikan Dampak Positif Bagi Petani
3. Kopi di Sulawesi Selatan
Karakteristik tempat tumbuhnya yang berada pada dataran tinggi 1.400 mdpl, kopi Toraja. Untuk anda yang penikmat kopi santai, tidak ada salahnya mencoba sensasi kopi toraja dengan citarasa lembut.
Testimoni dari mereka yang pernah mencecap kopi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan ini, adalah kopinya memiliki tinggalan jejak di ujung lidah usai disesap.
Aftertaste kopi jenis arabika dari wilayah ini salah satunya selain fruity, adalah jejak pahit seimbang pada penghujung lidah penyecapnya yang berpadu dengan rasa buah-buahan.
BACA JUGA:Ini Dia, Deret Pengusaha Kopi Tersukses Di Indonesia, Memiliki Kekayaaan Mencapai RP.67 Miliar.
Bagi anda yang memiliki masalah lambung, cukup direkomendasikan mencoba kopi ini, karena sensasi asamnya terbilang seimbang. Tak jarang, pecinta kopi ada yang menyebutnya sebagai kopi rempah, lantaran rasa khasnya.
4. Provinsi Papua
Tanah papua yang kaya dengan keperawanan alam yang ada, menyimpan beragam eksotisme ibu pertiwi. Bukan cuma emas dan timahnya. Tapi juga kopinya.
Sedikit lebih lembah ketimbang tumbuhnya kopi di Toraja di Sulawesi Selatan. Wamena menjadi lahirnya kopi dengan citarasa khas yang ditanam secara organik pada dataran di ketinggian sekitar 1.200 mdpl.
BACA JUGA:Selain Nikmati Di Minum, Ternyata Kopi Sangat Bermanfaat Bagi Kulit Dengan Masker.
BACA JUGA:Dengan Meminum Kopi Tiap Hari Jauh Dari Resiko Kematian Dini, Cek Faktanya!
Nyaris tanpa ampas, adalah cerita peripurna usai mencecap kopi wamena. Kafein yang dilepaskan dari bubuk lembut khas kopi wamena ini adalah ringan dengan sedikit manis dirasa indera perasa.