Madu memiliki kosentrasi gula yang sangat tinggi yang membuatnya menjadi tidak ramah bagi lingkungan jamur dan bakteri.
Kadar gula yang tinggi mengurangi kelembapan yang diperlukan untuk mikroorganisme berkembang biak sehingga dapat mencegah pembusukan.
2. pH Asam
pH asam pada madu biasanya berkisar antara 3,2 hingga 4,5 yang menjadikannya sangat asam.
BACA JUGA:Gula Darah Anda Tinggi, Ini Cara Mengatasinya Tanpa Harus Minum Obat Dari Apotek
Lingkungan asam ini menjadikannya tidak ideal untuk pertumbuhan mikroba yang lebih menyukai pH netral atau sedikit basa.
3. Produksi Hidrogen Peroksida
Madu juga mengandung enzim yang dapat memproduksi hidrogen peroksida secara perlahan.
Senyawa ini memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan jamur dan bakteri yang mungkin ada didalam madu tersebut.
Madu dan sejarahya : Dari Dewa hingga Dinasti
Madu bukan hanya menjadi makanan enak yang juga manis, akan tetapi madu juga memiliki sejarah yang panjang.
BACA JUGA:Gusi Anda Bengkak, Sehingga Membuat Anda Tidak Nyaman? Begini Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Inovasi Pertanian Hemat Air, Solusi Efektif di Tengah Krisis Iklim
Dahulu madu digunakan dalam upacara keagamaan dan ritual oleh berbagai kebudayaan masyarakat kuno.
Di Mesir Kuno, misalanya madu dianggap sebagai hadia dari pemberian dewa dan digunakan dalam pengawetan makanan serta obat-obatan.