Ika menambahkan, sosialisasi ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan SDM pariwisata, khususnya di Provinsi Bengkulu yang bertujuan untuk kemajuan sektor Parekraf lokal.
BACA JUGA:Pembebasan Lahan di Mukomuko Butuh Dana Besar
BACA JUGA:Perkembangan Baru OTT di Bengkulu Utara
"Mengingat yang namanya wisata itu, tidak hanya fokus pada kunjungan wisatawannya saja. Lebih dari itu kita harus fokus seperti menjaga lingkungan wisata, dan penunjang lainnya," tambah Ika.
Setidaknya, terdapat tiga aspek yang perlu disiapkan untuk pengembangan sektor Parekraf. Pertama atraksi, aksesibilitas dan amenitas.
"Tiga aspek tersebut juga membutuhkan peran serta masyarakat. Makanya dengan sosialisasi gerakan sadar wisata ini, peran yang diharapkan dari masyarakat bisa tumbuh agar wisata lokal bisa berkembang dan maju," beber Ika.
Dibagian lain, Kadis Pariwisata Kota Bengkulu, Amrullah mengatakan, pengembangan sektor parekraf di Kota Bengkulu, pihaknya terus mengevaluasi dan menata pengelolaannya.
BACA JUGA:BPJS dan Dinkes Telusuri Soal Dugaan Oknum Dokter Pungut Rp 3,5 Juta
BACA JUGA:Api Mengamuk di Desa Paninjau
"Dari evaluasi itu memang dibutuhkan yang namanya gerakan sadar wisata di tengah-tengah masyarakat. Karena masyarakat terutama yang berada di sekitar lokasi wisata, merupakan ujung tombak meningkatkan Parekraf," singkat Amrullah. (tux)