KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Produksi beras pada musim tanam kedua dipertengahan tahun 2024 ini terancam turun.
Ini disebabkan musim tanam kedua yang idealnya saat ini sudah berjalan, justru tertunda akibat minimnya pasokan air ke irigasi persawahan.
"Sampai hari ini, petani masih fokus pada pengolahan tanah.
Kalau suplai air ke irigasi lancar, harusnya sekarang musim tanam kedua sudah dimulai.
BACA JUGA:Industri Nonmigas di Luar Jawa, Tren Positif Menuju Pemerataan
BACA JUGA:Sedekah Bumi, Tradisi Rasa Syukur dan Pererat Silaturahmi
Tapi sayangnya, untuk saat ini suplai air dari irigasi ke persawahan sangat minim," ujar petugas PPL Pertanian Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Ari Angriawan, Minggu, 28 Juli 2024.
Diungkapkan Ari, minimnya suplai air ke areal pesawahan ini disebabkan stok air baku yang menipis.
Kondisi ini terjadi akibat dampak cuaca panas atau kemarau yang sejak satu bulan terakhir ini berlangsung.
"Air yang ada sekarang saja masih kurang untuk mengolah tanah.
BACA JUGA:Versi Polisi, Ini Kronologis Penyebab Kebakaran Rumah Warga
BACA JUGA:Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA Berdampak Pada Jam Mengajar dan Sertifikasi Guru?
Sehingga petani belum berani untuk memulai proses penyemaian bibit sampai tanam," ungkapnya.
Di sisi lain, Ari tak menyangkal, sejumlah fasilitas alat pertanian seperti mesin pompa air sudah dimiliki oleh para petani.
Namun yang jadi kendala saat ini menurut Ari, stok atau cadangan air yang ada di bendungan sudah menipis.