RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Industri pertambangan Indonesia kini memasuki babak baru dengan akan beroperasinya smelter.
Milik PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur bulan ini.
Smelter Freeport Indonesia itu akan menerima pengiriman perdana konsentrat tembaga dari Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Konsentrat tembaga itu diangkut menggunakan Kapal Mother Vessel (MV) Unitama Lily dari pelabuhan Amamapare, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, ke pelabuhan smelter PT Freeport Indonesia di JIIPE, Gresik, Jawa Timur.
BACA JUGA:Digitalisasi untuk Pelabuhan Transparan dan Efisien
BACA JUGA:Bantuan Pangan Beras untuk Rakyat Berlanjut hingga Akhir 2024
Kapal itu membawa 22.000 ton konsentrat tembaga. Dari total konsentrat itu, sebanyak 10.000 ton dimurnikan di smelter pertama PTFI yaitu PT Smelting dan 12.000 ton menjadi pasokan utama smelter baru PTFI yang beroperasi bulan ini.
Selanjutnya konsentrat dipindahkan dan ditempatkan dalam Concentrate Barn sebelum diproses lebih lanjut di Flash Smelting Furnace (FSF).
Secara garis besar terdapat tiga proses yang harus dilalui konsentrat sebelum menjadi lembaran katoda tembaga, yakni proses material handling konsentrat, proses peleburan di furnace dan pemurnian di electrorefinery.
Seperti diketahui smelter konsentrat tembaga Freeport itu akan diresmikan pada pekan depan.
BACA JUGA:Salah Transfer Uang di Dana? Jangan Panik Dulu, Coba Lakukan Ini
BACA JUGA:Kepoin Yuk! Ini 5 Rekomendasi Laptop HP Terbaik Serta Paling Terjangkau Juli 2024
"Minggu depan kita akan coba resmikan itu, semua sudah berfungsi baik dari load-nya, conveyor, gudang desalination, oxy plant. Dan beberapa hari ke depan keep up furnish dan siap beroperasi," ungkap Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
Tony menegaskan, bahwa pembangunan smelter konsentrat tembaga ini sudah sesuai dengan timeline yang sudah dirancang perusahaan dan disetujui oleh pemerintah.
Sebagaimana diketahui, pabrik tembaga ini merupakan proyek smelter kedua milik PTFI.