Tak Bisa Produksi Padi Musim Tanam Kedua, Kemarau Mulai Mengancam

Jumat 19 Jul 2024 - 20:24 WIB
Reporter : Sigit haryanto
Editor : Ependi

KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Siklus kemarau yang sempat di prediksi oleh BMKG dan yang saat ini mulai terjadi kepada beberapa daerah di Pulau Jawa sepertinya mulai dirasakan oleh petani di Bengkulu. 

Kondisi ini pun mulai membuat petani di lingkungan Desa Karya Jaya, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS).

Petani berpikir ulang untuk memulai musim tanam pada periode ke dua tahun 2024 ini.

Pasalnya sejak beberapa pekan terakhir, intensitas hujan yang turun di wilayah Kecamatan MSS dan sekitarnya.

BACA JUGA: Pemdes Suka Negara Bagikan 10 Ekor Sapi Program Ketahanan Pangan ke Masyarakat

BACA JUGA: Warga Suka Medan Geruduk Kantor PT Air Muring, Ini Tuntutannya

Mulai berkurang dan kondisi itu mengakibatkan stok air di areal bendungan Air Mumbang yang menjadi andalan bagi petani untuk mengairi lahan persawahan saat, ini terpantau mulai susut.

"Kita lihat beberapa hari ini ke depan ini. Jika dalam waktu dekat hujan tidak kunjung turun, mungkin petani akan menunda musim tanam ke dua yang sudah direncanakan. Karena kebutuhan air untuk mengolah tanah persawahan saat, ini saja mulai berkurang," ungkap tenaga PPL Pertanian Kecamatan MSS, Ari, Jumat, 19 Juli 2024.

Sebaliknya, kata Ari, apabila dalam waktu dekat ini hujan turun. Maka kemungkinan besar petani bisa melanjutkan proses pengolahan tanah ke penyemaian bibit padi.

"Dari proses pengolahan tanah sampai ke tahap penanaman ini membutuhkan proses panjang dan harus didukung oleh stok air yang cukup. Kalau dalam waktu dekat ini nanti hujan turun, kemungkinan besar padi bisa ditanam oleh petani. Tapi kalau hujan tidak turun, terpaksa musim tenam harus ditunda dari pada nantinya menimbulkan resiko besar bagi petani," tandasnya.

BACA JUGA:Tahun 2025, Desa di Kecamatan Pinang Raya Ini Bakal Gelar Pilkades?

BACA JUGA: Kolaborasi Bersama KWT, Sukseskan Program Ketahanan Pangan TA 2024

Diakui Ari, sejumlah alat bantu pertanian seperti mesin pompa air memang sudah dimiliki oleh kelompok tani.

 Tapi, keberadaan alat-alat tersebut tidak akan berfungsi apabila tidak didukung oleh stok air di areal bendungan.

"Mesin sedot air kita ada. Tapi, jika stok air di bendungan tidak ada tentu mesin tersebut tidak bisa difungsikan.

Kategori :