BENGKULU RU - Lahan seluas 12 Hektar (Ha) di Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, telah disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk dihibahkan kepada Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia (RI).
Demikian diungkapkan Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si, Jum'at 12 Juli 2024.
Menurut Khairil, penyiapan lahan yang dimaksud, merupakan tindaklanjut dari permohonan yang disampaikan Bakamla RI kepada Pemprov Bengkulu.
"Dimana sebelumnya Bakamla RI meminta kita selaku pemerintah daerah (Pemda) untuk menghibahkan lahan. Lahan tersebut rencananya digunakan untuk mendirikan stasiun Bakamla RI di Provinsi Bengkulu," ungkap Khairil.
BACA JUGA:Senin Depan, Aktivitas Sekolah Kembali Normal
BACA JUGA:Breaking News ! Diduga, Tertembak Senjata Oknum Aparat, 2 Warga Terluka
Khairil menjelaskan, adapun lahan yang telah disiapkan dan rencananya bakal dihibahkan, luasannya sekitar 12 Ha berlokasi di Desa Malakoni Kecamatan Enggano.
"Stasiun Bakamla yang bakal dibangun di atas lahan tersebut berupa sarana dan prasarana penunjang pengamanan laut di Pulau Enggano, yang merupakan salah satu pulau terdepan di Indonesia," jelas Khairil.
Sebelum dihibahkan, lanjut Khairil, lahan itu terlebih dahulu dipastikan sudah bersertifikat atau clear and clean, serta sudah tercatat pada aset Pemprov Bengkulu.
"Dari rapat yang kita lakukan belum lama ini, memang ada beberapa opsi lahan yang bakal diserahkan kepada Bakamla RI. Baik lahan milik aset Pemprov Bengkulu atau hibah dari masyarakat Enggano," kata Khairil.
BACA JUGA:Usulan Jembatan Mumbang ke Pemprov, Berharap Tahun Depan Dibangun
BACA JUGA:Jalan Sepanjang 1,5 Km di Desa Bangun Karya Babak Belur, Berharap Dihotmix
Rencana awal, sambung Khairil, opsi lokasi lahan yang dihibahkan yaitu lahan di SMAN 6 Enggano, seluas lebih kurang 12 Ha dan merupakan aset Pemprov Bengkulu.
"Sementara untuk opsi lainnya, lahan masyarakat yang bisa dihibahkan kepada Bakamla. Maka dari itu nanti kita undang aparat desa setempat, termasuk juga tokoh masyarakat maupun pemuka adat di Enggano untuk rapat," ujar Khairil.
Sedapat mungkin, tambah Khairil, lahan tersebut berdekatan dengan pelabuhan laut di Pulau Enggano. Baik itu di Desa Malakoni dan Kahyapu, agar akses Bakamla dapat cepat dan lancar.