India juga memiliki beberapa tingkatan dari campuran rempah, dari 5, 7 bahkan sampai 20 jenis rempah untuk satu jenis masakan. Pantas saja jika pada satu porsi mie aceh lidah kita akan dimanjakan dengan berbagai cita rasa.
BACA JUGA:GeKraf Bengkulu Diminta Berperan Wujudkan Narasi 4L
BACA JUGA:APERSI Bengkulu Dapat Permudah Masyarakat Dapat Hunian
Bumbu racikannya terdiri dari cabai, bawang putih, ketumbar, kemiri, merica, jahe dan rempah lain yang digiling halus. Bumbu yang berwarna kemerahan kemudia ditambahkan mie serta toping yang diinginkan.
Tak lupah bawang goreng, emping dan potongan bawang merah ditambahkan ketika menu siap disajikan.
Dalam mie aceh terdapat salah satu pendamping yang konon menjadi salah satu kudapan tertua didunia yaitu acar. Meski bukan menu utama acar tidak bisa dipandang sebelah mata. Kehadirannya justru menyempurnakan sebuah hidangan terutama pada masakan berat dan berbumbu melekoh alias tebal.
Acar telah menjadi jembatan dari aneka rasa dimulut, melalui sensasi tebal yang ditimbulkan. Acar yang kita kenal sekarang diperkirakan masih memiliki hubungan dengan acar khas india yang biasa disebut ahcar.
BACA JUGA:Jalan Danau Dipastikan Tak Lagi Berlubang, Jembatan Lembah Duri?
BACA JUGA:Iuran BPJS Perangkat Desa Disiapkan Rp1,5 Miliar
Jika diperhatikan mayoritas masakan india memang selalu disantap berdampingan denga berbagai jenis acar.
Berbeda dengan mie lain yang merupakan menu utama, mie aceh biasanya ditawarkan sebagai menu pendamping yang disajikan diwarung-warung kopi.
Seiring dengan berjalannya waktu, mie aceh semakin digemari dan populer. Kuliner ini mulai banyak bermunculan di berbagai daerah di Indonesia termasuk jakarta.
Harganya pun bervariasi dari harga 20.000 sampai 40.000 rupiah sesuai dengan toping yang diinginkan. Kini kuliner mie aceh telah menjadi salah satu kuliner nusantara yang diminati dengan cita rasa khas yang kuat mie aceh menjadi bagian kekayaan kuliner yang patut di banggakan.