Misteri Sum Sum Tulang, Sajian Makanan Manusia Sejak Zaman Prasejarah

Selasa 02 Jul 2024 - 09:51 WIB
Reporter : Arie Ade Putra
Editor : Ependi

Menurut dr. Maggie Nathania Sp.Gk, kandungan kolagen yang tinggi sangat baik untuk kesehatan kulit, selain itu juga kandungan ada asam lemak esensial yang baik untuk menjadi anti penyakit kanker, diabetes, menjaga kesehatan tulang, menangkal berat badan dan untuk menjaga kesehatan jantung.

Selain itu sum sum sendiri berada dalam tulang yang merupakan simbol kekuatan dan struktur. Dalam banyak mitologi tulan dan sum sum dipandang sebagai inti kehidupan.

BACA JUGA:Ke Pulau Enggano, Dinas Kominfo Bengkulu Utara Gelar Verifikasi dan Validasi Lokasi Bantuan Aksi Internet

BACA JUGA:Polri Wujudkan Suasana Kamtibmas Yang Kondusif

Dalam mitologi negara negara viking, penciptaan manusia digambarkan dengan para dewan yang memberikan mereka sum sum diantara unsur-unsur lainnya.

Tak heran konsumsi sum sum menjadi wujud kesaklaran sekaligus kekuatan sebuah hal yang selaras dengan kesehatan moderen.

Sum sum sapi memiliki kolestrol yang tinggi, sementara kolestrol itu sendiri menjadi bahan dasar untuk membentuk hormon-hormon didalam tubuh kita, salah satunya testoteron. Jadi dikatakan dengan mengkonsumsi sum sum sapi dikatakan testoteronya bisa menjadi lebih tinggi sehingga mempengaruhi libido dan seksualitas.

Selain itu juga sum sum sapi ini memiliki kandungan vitamin mineral yang cukup lengkap, salah satunya zing yang sangat dibutuhkan pria untuk pergerakan dari sperma serta kesehatan dari sperma.

BACA JUGA:Tebing Suban di Rejang Lebong Bengkulu, Tawarkan Panorama Alam yang Sempurna

BACA JUGA:Rangkaian Dari Seleksi JPTP, Kadis LHK Dilantik

Saat ini sum sum tulang menjadi makanan lezat dibanyak budaya dihargai karena kekayaannya rasa lembut seperti mentega dan juga nilai gizinya. Banyak masyarakat tradisional di seleruh dunia memiliki hidangan yang mengandung sum sum tulang.

Misalnya dalam masyarakat eropa, sum sum tulang digunakan dalam kaldu, sup dan sebagai olesan. Sedangkan dalam masyarakat afrika dan asia sering kali dimasak dengan semur atau dipanggang untuk dimakan langsung dari tulangnya.

Tak bisa dipungkiri konsumsi sum sum tulang macakup hal-hal peraktis hingga saklar yang mencerminkan nilai gizi serta makna simbolis dan makna yang mendalam.

Perannya dalam sejarah umat manusia, mulai dari makanan untuk bertahan hidup hingga makanan lezat dari simbol modern dalam mitologi digaris bawahi mempunyai hubungan yang kompleks antara manusia dengan makanan.   (*)

Kategori :