RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Umbar-umbaran penjudi online oleh komposan Satgas Judi Daring yang dibentuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi, harus berlanjut dengan pengungkapan dalang dan bandar perjudian.
Pasalnya, keberadaan dalang baik penyedia website dan juga bandar, menjadi muara persoalan sampai-sampai terbitnya Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring.
Bukan hanya soal rugi merugi, merembet lagi pada persoalan sosial dan ekonomi. Faktanya, gegara perjudian ini sudah ada orang yang mati, dipicu emosi membuncah keluarga inti yang sudah lagi tak terkendali.
Jejak-jejak perjudian, terus diungkap Satgas yang dipimpin Menteri Hukum dan HAM, Hadi Tjahjanto itu. Siapa-siapa yang berjudi, negara sudah tahu. Perputarannya duit setan yang terjadi pun sudah kentara.
BACA JUGA:Jenazah Ketua PCNU Dikebumikan di TPU Simpang Ketenong Kecamatan Kerkap
BACA JUGA:Mahasiswa UINFAS Bengkulu Kukerta di Kampung Moderasi Beragama Bengkulu Utara
Bahkan, jejak yang dipotret Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK mengungkap judi online di Indonesia pada tahun 2023 angkanya mencapai Rp 327 triliun. Bahkan pada tahun 2024 ini, pada triwulan pertama 2024, angkanya sudah mencapai Rp 100 triliun.
Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, berujar sejak 2018 hingga bulan Juli 2023, pemerintah telah memblokir 846.047 situs judi online.
Bekas bandar judi, Dennis Lim, visualnya dalam sebuah wawancara dengan TV One, menceritakan awalnya ketika dirinya masih menjadi bandar judi online.
Bos judi yang insyaf dan kini jadi pendakwah itu, mengungkapkan satu hal yang paling prinsip dan patut menjadi renungan. Bahwa, tidak ada satu pun penjudi yang bakal menang.
BACA JUGA:Mau Emas 5 Gram, Nyicil Gak Nyampe 200 Ribu Perbulan, Lewat Pegadaian Saja
BACA JUGA:Minuman Populer Ini, Diwarning, Bahaya! Ginjal Taruhannya
Kemenangan yang direngkuh, tidak lebih dari kemenangan semu yang mutlak dilakukan oleh sindikat bandar yang melancarkan aksinya dengan salah satu modusnya adalah membuat penggunanya kian penasaran, kemudian ketagihan.
Awalnya, saat menggarap bisnis hitam, Dennis mengaku, membatasi untuk bermain minimal memiliki deposit setidak-tidaknya Rp 500.000. Namun dalam perkembangannya, dia menerangkan analogi, kolam dan ikan yang jumlahnya tidak banyak, namun dihadapkan dengan para pemancing justru terus melonjak.
Maka dalam analisanya, saat ini bandar cenderung menurunkan standar deposit hingga bermodalkan Rp 10.000, sudah dapat mengakses perjudian yang kini tengah diburu pelaku-pelakunya oleh pemerintah itu.