RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Tiga tahun pasca kembali berkuasanya Taliban, Afganistan bergeliat bangkit dari keterpurukan
Kehidupan mulai berjalan normal, dalam situasi yang jauh lebih aman dibanding saat dipimpin pemerintahan boneka bentukan Amerika.
Tak ada lagi perang, tak ada lagi ledakan, tak ada lagi suara tembakan.
Kehidupan Afganistan berangsur menuju kesejahteraan yang aman, sesuai dengan yang rakyatnya harapkan.
BACA JUGA:Anggota PAW BPD Otomatis Menyesuaikan Undang-undang yang Baru
BACA JUGA:Desa Realisasi Anggaran Motor Dinas Kepala Desa
Di bawah Taliban, Afganistan perlahan tapi pasti mulai menatap dunia, menatap dan menapaki masa depan.
Taliban mengambil alih kekuasaan setelah melakukan serangan kilat terhadap pemerintahan boneka buatan Amerika, yang ditinggalkan Amerika dan NATO pada Tahun 2021.
Kekuasaan boneka yang digadang kuat, namun terbukti hanya seperti jaring laba laba yang robek dalam sekejap.
Setelah berkuasa, tidak mudah bagi Taliban untuk mewujudkan cita cita kesejahteraan dan kedamaian sesuai Syariah Islam yang mereka janjikan.
BACA JUGA:Meriahkan HUT Kemri ke-79, OPD Diminta Rencanakan Persiapan
BACA JUGA:Penetapan Dirut RSUD M. Yunus Bengkulu Diklaim Sesuai Prosedur
Menyatukan faksi faksi, membangun kembali infrastruktur yang hancur selama perang, sekaligus melawan propaganda media media dari lawan yang mereka kalahkan, adalah tugas berat bagi Taliban.
Taliban harus mampu membuktikan diri bahwa mereka sanggup mengendalikan keamanan tanpa kekerasan, mampu memperbaiki perekonomian, serta mampu membuktikan kepada dunia bahwa Taliban tidak seperti yang media media barat gambarkan.
Meski banyak yang pesimis akankah Taliban mampu membawa Afganistan menuju kemajuan.