Di Bawah Taliban, Afganistan Menatap Masa Depan

Selasa 25 Jun 2024 - 09:52 WIB
Reporter : Eri Helmian
Editor : Ependi

Afganistan yang dulu juga bernama Khurasan, di bawah kendali Taliban, saat ini telah menjadi satu kekuatan yang patut diperhitungkan.

Saat ini Afganistan sedang fokus berbenah. Salah satu yang terbaru, Afganistan mulai melanjutkan proyek kanal Kosteva sebagai proyek agrikultur terbesar di Asia. 

Kanal raksasa di sungai Amu ini memiliki kedalaman 8 meter, lebar 100 meter dan panjang 285 kilometer.

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ternyata Mengkonsumsi Terong Banyak Manfaat Bagi Kesehatan

BACA JUGA:Stop Untuk Begadang Karena Akan Berisiko Bagi Kesehatan Tubuh

Kanal ini dibangun sebagai saluran irigasi demi memajukan sektor pertanian di Afganistan. 

Menariknya, pembiayaan berasal dari APBN Afganistan sendiri, termasuk para insinyur, pekerja dan alat alat berat yang dipakai juga dari seluruh wilayah Afganistan.

Geliat perdagangan mulai berjalan normal, terutama dapat dilihat di Kabul yang menjadi ibu kota Afganistan. 

Masyarakat sudah bebas ke luar malam, tanpa dihantui ketakutan terjadinya pertempuran atau aksi kriminalitas.

BACA JUGA:Hadapi Kemacetan di Jalinbar, Masyarakat Diminta Bersabar

BACA JUGA:Bisnis Cuci Mobil dan Motor di Indonesia: Potensi Pasar dan Persyaratan Perizinan

Afganistan yang merdeka telah memiliki kebebasan penuh mengembangkan kemampuan pasukan, perdagangan, keamanan maupun pertaniannya. 

Taliban bukan lagi kekuatan yang tangguh tapi terblokade pendudukan, Taliban juga bukan kekuatan yang mudah disusupi intelijen asing.

Afganistan hanya terblokade gunung-gunungnya yang menjulang, namun juga menjadi benteng pertahanan.

Afganistan sulit disusupi, tapi hanya bisa digempur dengan berita berita miring, terutama oleh media Eropa dan Amerika.

BACA JUGA:Warga Baru Korem 041/Gamas Diminta Segera Adaptasi

Kategori :

Terkait