RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pandemi penyakit tidak menular, kini tengah melanda banyak anak-anak. Disinyalir, persoalan kesehatan pada anak ini, dipicu oleh ragam kandungan makanan hingga minuman yang tidak sehat.
Ketua Pengurus Pusat (PP) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), mengungkap, saat ini terjadi peningkatan kasus kesehatan pada anak ini meliputi obesitas, diabetes tipe 2 hingga hipertensi di kalangan remaja.
"Keamanan pangan menjadi salah satu faktor penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak...," jelas Piprim dikutip dari kumparanmom.
Efek Ngeri, Minuman Berwarna. Bocah 11 Tahun Ini Harus Cuci Darah Seumur Hidup
BACA JUGA:Toleransi Tak Lebih Dari 2 Psi, Jika Tekanan Ban Melebihi Rekomendasi Pabrikan. Ini Risikonya....
BACA JUGA:Pria Wajib Coba! Ini Khasiat Jus Pinang Muda Bagi Kesehatan, Simak Penjelasannya...
Ancaman nyata minuman berwarna, sudah harus disikapi serius.
Banderol harga murah, simpel, rasanya manis dengan warna-warna pemikat, kian saja membuat masyarakat salah kaprah.
Bukan melarang anak. Malah, minuman siap saji itu, justru jadi suguhan di hari-hari besar.
Instagram dengan akun @klinikkevinmedika, menceritakan seorang bocah umur 11 tahun, kini harus menghadapi risiko berat. Wajib cuci darah seumur hidup.
Vonis dokter, sang bocah menderita sakit yang menyasar organ dalam. Dari cerita yang dipaparkan lewat audio visual, sang anak terbiasa mengkonsumsi fastfood atau makanan cepat saji.
BACA JUGA:Launching Pilkada di Bengkulu Utara Harus Dijawab dengan Partisipasi Pemilih
BACA JUGA:Peringatan Hari Lingkungan Hidup, Dempo Xler Turun Dalam Kegiatan WCD
Selain itu, kegemarannya yang kian memperparah kondisi fisiknya, lantaran si bocah ini juga gemar minuman berwarna.
Minuman yang sudah jelas, sebatas menjual produk manis, berwarna menarik yang diduga mengabaikan sisi kesehatan dan keselamatan konsumennya.