Keterlibatannya dalam berbagai organisasi dan komunitas di bangku kuliah menjadi bekal berharga. Ratna mengembangkan berbagai soft skills yang penting bagi seorang guru, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerjasama.
Dengan semangat juang yang tinggi, tekad baja, dan pengalaman di berbagai organisasi, Ratna berhasil mewujudkan mimpinya menjadi seorang guru yang berdedikasi dan inspiratif. Ratna menjadi bukti bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, kita dapat menjadi agen perubahan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.
Kehidupan awal nya diwarnai dengan berbagai tantangan dan keterbatasan. Namun, Ratna tidak pernah goyah dan terus berusaha keras untuk meraih mimpinya menjadi seorang guru.
Kegigihan, semangat belajar yang tinggi, dan berbagai pengalaman berharga selama masa kecil dan pendidikannya menjadi modal penting bagi nya untuk menjadi seorang pendidik yang inspiratif dan berdedikasi.
BACA JUGA:Menyalakan Semangat Berdikari Energi
BACA JUGA:Berobat Pakai BPJS, Pelayanan Kesehatan Harusnya Makin Mudah
Suatu hari, tanpa penjelasan yang jelas, Ratna dipindahkan ke sekolah baru. Perpindahan ini dirasakan Ratna sebagai sesuatu yang memalukan,sangat menyakitkan dan tidak adil.
Di sekolah baru Ratna, Ratna menghadapi tantangan baru. Rekan-rekan Ratna memandang Ratna dengan penuh kecurigaan dan enggan untuk berinteraksi dengan Ratna. Mereka sudah mendengar reputasi Ratna dari sekolah sebelum Ratna dan langsung menghakimi Ratna.
Beberapa bulan setelah kepindahannya, kepala sekolah (KS) di sekolah baru di digantikan oleh seorang pemimpin yang baru. Kepala sekolah yang baru ini menerima Ratna dengan dingin dan menolak permintaan pemindahan Ratna tanpa penjelasan lebih lanjut.
Sambil meneteskan air mata, Ratna memohon pembelaan dan menjelaskan bahwa ia sendiri tidak pernah mengerti alasan pemindahan Ratna. Namun, penjelasan Ratna tidak diindahkan oleh kepala sekolah yang baru tersebut.
BACA JUGA:Menjaga Kelestarian Air Ala Kearifan Lokal Kendal
BACA JUGA:4.000 Kendaraan Ditargetkan Manfaatkan Program Pemutihan Pajak
Titik balik dalam perjalanan Ratna terjadi saat ada kegiatan sekolah bersama yang melibatkan seluruh guru. Pada saat itu, salah satu rekan Ratna, yang menganggap diri Ratna lebih unggul, mengejek Ratna di depan banyak orang.
Guru tersebut mengatakan bahwa Ratna tidak diinginkan bahkan oleh pimpinan sekolah Ratna sendiri. Kata-kata itu sangat menyakitkan bagi Ratna, namun ia berusaha tetap tegar.
Meskipun merasa terpuruk, Ratna tidak menyerah. Ia tetap menjalankan tugas Ratna dengan sepenuh hati dan mengikuti sebuah program pemerintah yang ditujukan untuk peningkatan kualitas guru.
Dengan semangat dan kerja keras, Ratna berhasil lulus dari program tersebut. Keberhasilannya ini menunjukkan bahwa ia mampu dan layak mendapatkan pengakuan atas kemampuan Ratna.