Mengenal Stasiun Solo Jebres, Saksi Bisu Jalur Kereta Pulau Jawa

Minggu 16 Jun 2024 - 19:35 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Stasiun ini merupakan salah satu pusat transportasi tersibuk di Kota Surakarta atau Solo.

Semua kereta api kelas ekonomi, eksekutif, atau campuran keduanya yang melayani jalur lintas utara dan selatan Pulau Jawa pasti berhenti atau mengawali perjalanan dari Stasiun Solo Jebres.

Ia adalah stasiun kereta api kelas besar tipe C yang berlokasi di Purwodiningratan, Jebres, Kota Surakarta.

Stasiun ini terletak pada ketinggian 97 meter di atas permukaan laut, di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta.

BACA JUGA:Mengenal Museum Unik yang ada di Indonesia

BACA JUGA:Bisa Picu Kanker, Bromat Lebih Bahaya dari BPA

Namun, sejak 1 Februari 2014 tidak ada lagi kereta api yang mengawali dan mengakhiri perjalanannya di stasiun bersejarah ini.

Semua perjalanan kereta api saat ini dialihkan ke Stasiun Purwosari dan Solo Balapan sebagai perhentian utama kereta api di Kota Surakarta yang berada di jalur lintas selatan Jawa.

Sedangkan stasiun ini dijadikan sebagai pemberhentian kereta api penumpang yang melalui jalur lintas tengah Jawa atau jalur Gundih-Solo Balapan maupun sebaliknya.

Berbeda dengan stasiun lain yang terletak di jalur milik Staats Spoorwegen (SS), Stasiun Solo Jebres dibangun di bekas jalur milik Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) bersamaan dengan jalur kereta api Samarang Vorstenlanden.

BACA JUGA:Digitalisasi Pendidikan Percepat Capaian Merdeka Belajar

BACA JUGA:Gerak Cepat Pemerintah Dalam Perangi Stunting

Seperti dikutip dari website PT KAI, stasiun ini mulai dibangun pada tahun 1880 di atas lahan milik Keraton Kasunanan dan resmi dioperasikan pada 24 Mei, empat tahun setelahnya.

Stasiun Solo Jebres punya keistimewaan sejak beroperasi, yakni menjadi pusat transportasi utama keluarga Keraton Kasunanan jika akan menuju Batavia dan Surabaya. Terdapat sebuah ruangan tunggu khusus raja di Solo Jebres.   

Desain bangunan Solo Jebres terpengaruh gaya Indische Empire dengan fasad bangunan utama kaya akan detil Neoklasik, dipadu langgam Art Nouveau kaya detil yang kental pada elemen jalusi, ornamen, dan teralis serta ventilasi udara berbentuk setengah lingkaran di pintu keberangkatan.

Kategori :

Terkait

Sabtu 21 Dec 2024 - 19:30 WIB

Memeluk Masa Lalu Merajut Masa Depan

Sabtu 07 Dec 2024 - 18:14 WIB

Kembalinya Sang Ganesha

Sabtu 30 Nov 2024 - 19:52 WIB

Kembalinya Candi Lumbung ke Desa Sengi

Sabtu 23 Nov 2024 - 18:41 WIB

Menyusuri Jejak Sejarah Gereja Blenduk