Pada kesempatan ini, Menperin juga memberikan apresiasi kepada AGII yang telah mendukung program pemerintah dalam penanganan kebutuhan oksigen pada masa pandemi Covid-19.
“Terlebih saat terjadi pandemi Covid-19 lalu, industri gas Indonesia ini memegang peranan yang sangat penting, tentunya sebagai penyuplai gas oksigen yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat saat itu,” ujarnya.
Masa pandemi Covid-19 memberikan pembelajaran kepada semua pihak. Hal ini termasuk dalam upaya untuk membangun sektor manufatur, diperlukan sebuah infrastruktur yang kuat.
Penting dicatat, infrastruktur merupakan kunci untuk membangun sektor manufaktur.
BACA JUGA:Menembus Batas Pasar Produk Tekstil
BACA JUGA:Industri Hijau Jadi Standar Pembangunan Berkelanjutan
Sumbangsih para produsen gas di Indonesia saat masa pandemi tercatat sangat luar biasa dan tidak ternilai bagi bangsa dan negara.
“Bapak dan Ibu sekalian adalah pahlawan. Ke depan kita harus memastikan bahwa infrastruktur suplai gas nasional menjadi lebih baik dan lebih siap untuk memastikan ketahanan nasional yang lebih kokoh,” imbuh Menperin.
Tantangan dan Peluang
Oleh karena itu, Menperin turut mendorong seluruh industri yang tergabung dalam AGII dapat terus mengembangkan diri menyongsong peluang dan tantangan ke depan.
BACA JUGA:Mesin Utama Pengerek Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
BACA JUGA:16 PSN Baru Dibangun tanpa Membebani Keuangan Negara
Ini tidak terlepas dari adanya tuntutan atas penyediaan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan sebagai bagian dari komitmen dekarbonisasi sektor industri.
“Ini merupakan peluang sekaligus tantangan yang wajib kita hadapi bersama dengan semangat optimisme. Munculnya hidrogen sebagai alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan perlu diantisipasi sebagai peluang pengembangan industri gas industri ke depan,” imbuhnya.
Ada beberapa tantangan bagi produsen gas industri ke depan adalah kesiapan teknologi dan infrastruktur yang perlu ditingkatkan untuk membentuk dan mematangkan pasar dalam negeri, serta meningkatkan efisiensi proses agar dapat berdaya saing menembus pangsa ekspor.