RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Memasuki akhir semester pertama 2024, pengusaha di industri migas di tanah air kian optimistis. Hasil penemuan besar (giant discovery) gas di 2023 mendorong penguatan produksi gas nasional.
Pada ujungnya itu akan menjamin pasokan kebutuhan gas industri untuk mendukung pertumbuhan pesat industri manufaktur.
Merujuk rilis Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), pada 2 Oktober 2023, ada penemuan besar ladang gas di Indonesia.
Ini merupakan sejarah baru. Lantaran untuk pertama kali Indonesia mendapatkan dua kali penemuan besar (giant discovery) gas di tahun yang sama, yakni North Ganal dan South Andaman.
BACA JUGA:Menembus Batas Pasar Produk Tekstil
BACA JUGA:Industri Hijau Jadi Standar Pembangunan Berkelanjutan
Sumur gas North Ganal, ditemukan perusahaan Italia, ENI. Sumur Geng North-1 yang menyimpan gas in place sebesar 5 trilliun cubic feet (TCF).
Dengan perkiraan awal discovered resources sebesar +/- 609 MMBOE (recoverable).
Proyek itu diperkirakan mencapai 1.000 MMscfd yang mana nantinya diharapkan akan bisa mengoptimalkan utiliasasi LNG Bontang.
Mengutip pernyataan Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, di penghujung 2023, Mubadala Energy juga menemukan gas besar di South Andaman, sumur eksplorasi layaran-1 dengan potensi gas in place mencapai 6 TCF.
BACA JUGA:Mesin Utama Pengerek Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
BACA JUGA:16 PSN Baru Dibangun tanpa Membebani Keuangan Negara
Maka penemuan ini bisa melebihi dari penemuan sumur Geng North-1, cekungan Kutai. Kedua temuan itu pun masuk dalam rekor tiga besar sumur gas dunia.
Penemuan tersebut memastikan ketersediaan energi gas, khususnya produksi gas industri yang ketersediaannya sangat vital bagi industri manufaktur nasional.
Tiap tahun, kebutuhan akan gas industri tidak kurang dari 1,4 juta ton. Secara keseluruhan, kebutuhan gas industri tersebut dipenuhi produksi gas industri dalam negeri.