BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mengaku telah melakukan koordinasi intensif dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII, terkait abrasi pantai.
Termasuk ancaman abrasi pantai yang mengancam keberadaan jalan lintas Urai-Serangai Kabupaten Bengkulu Utara, yang beberapa waktu terakhir terus menjadi sorotan berbagai pihak terutama kalangan masyarakat.
"Kawasan pantai Urai-Serangai itu memiliki keindahan yang sangat eksotis. Hanya saja, kondisinya saat ini tidak lepas dari ancaman abrasi," ungkap Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, Selasa 11 Juni 2024.
Menurut Rohidin, berdasarkan data BWSS VII tahun 2023 lalu, daratan Bengkulu yang menghadap Samudera Hindia pertahunnya hilang dua meter akibat laju abrasi di pesisir barat Bengkulu yang tinggi.
BACA JUGA:Rakor Nakretrans, Gubernur Rohidin Soroti Angka Pengangguran
BACA JUGA:Komitmen Optimalkan Keterbukaan Informasi di Bengkulu
"Namun terkait abrasi ini, kita sudah berkoordinasi dengan BWSS VII. Bahkan perwakilan pemerintah pusat itu, sudah melakukan analisa," kata Rohidin.
Lebih dari itu, lanjut Rohidin, mereka juga sudah membentuk tim teknis terkait masalah abrasi, terutama yang terjadi di Pantai Pesisir Barat Bengkulu.
"Namun perlu kita pahami bersama, masalah abrasi yang terjadi di Provinsi Bengkulu tidak hanya terjadi di kawasan Bengkul Utara saja seperti Urai-Serangai, tetapi juga dibeberapa kabupaten lainnya," papar Rohidin.
Maka dari itu, sambung Rohidin, pihkanya berharap dan mendorong agar pemerintah pusat melalui BWSS VII dapat menuntaskan masalah abrasi pantai ini.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha 1445, Stok BBM dan LPG di Bengkulu Aman
BACA JUGA:Cek Kesehatan Hewan Kurban
"Inikan abrasi sangat panjang sekali ada pantai Kaur, pantai Bengkulu Selatan dan Pantai Bengkulu Utara salah satunya di Ketahun. Memang, anggaran yang dibutuhkan untuk masalah abrasi ini sangat besar," ujar Rohidin.
Lebih jauh disampaikan Rohidin, meskipun demikian mudah-mudahan masalah abrasi ini cepat terselesaikan. Harapan pihaknya, dengan sudah dianalisis dan adanya tim tekhnis, penangananya dapat segera dilakukan.
"Kita selaku pemerintah daerah (Pemda) para prinsipnya siap bekerjasama dengan BWSS VII, terutama dalam hal penanganan abrasi ini," demikian Rohidin. (*)