Seperti diungkapkan M Idris, saat dibincangi media membenarkan pasokan BBM di SPBU miliknya sudah relatif kembali normal.
Senada dengan manajemen SPBU lainnya, Idris meminta agar masyarakat tidak khawatir, karena sebenarnya secara umum pasokan BBM sangat aman.
BACA JUGA:Pipa Penyaluran Masih Diinspeksi, Pasokan BBM Dipastikan Aman
BACA JUGA:Persiapan Pilkades Gelombang 2 di Bengkulu Utara. Kapan Pelaksanaannya?
"Masuk dari Pulau Baai juga dari Padang, sekitar Pukul 13.45 WIB, setelah Jumat lah. Pasokan aman," ungkapnya.
Dia menjelaskan, kondisi pasokan BBM di SPBU-nya pada pengiriman hari Jumat, tidak kurnag 28 ton.
Penjelasan kedua manajemen SPBU itu pun menegasi, pasokan BBM di Kota Arga Makmur pada hari yang sama totalnya sebanyak 70 ton.
"Dari Pulau Baai, Pertamax 8 ton, Dexlite 4 ton dan Pertalite 8 ton," ungkapnya, menjelaskan kondisi pasokan Jumat petang.
Diketahui, bersamaan dengan kick off atau pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-36 di Kota Arga Makmur, dilaporkan kabar adanya insiden tongkang yang merusak pipa milik Pertamina Bengkulu.
BACA JUGA:Warga Tuntut Perbaikan Jalan, PT JOP Minta Waktu Seminggu
BACA JUGA:Cegah Aksi Curang Saat Pendistribusian BBM, Polsek Kerahkan Personel ke SPBU
Pengiriman kebutuhan BBM harian pun, dialihkan dari wilayah pasok yang jaraknya 3 kali lipat dari sebelumnya, saat kebutuhan harian dipasok dari Kota Bengkulu.
Pertamina Bengkulu mengonfirmasi, saat itu kebutuhan BBM di Bengkulu disuplai dari Terminal BBM Lubuk Linggau Sumatera Selatan, Terminal BBM Panjang Provinsi Lampung dan Terminal BBM Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Sejauh ini, belum didapatkan informasi lebih lanjut perihal pengiriman kebutuhan harian BBM khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara yang sempat langka BBM, mulai di tingkat SPBU bahkan eceran.
Padangan tak lazim, bahkan antrean justru terjadi pada penjualan BBM eceran yang menandakan saking sulitnya mengakses BBM, di tengah kebijakan Pertamina Bengkulu mengubah alur pengiriman alih-alih pipanya yang rusak ditabrak tongkang.
Keluhan soal pelayanan publik atas barang subsidi pemerintah pun terus bermunculan, sampai dengan dimintanya Ombudsman turun tangan, menyikapi pertanyaan publik soal visual atau pun gambar adanya insiden tongkang, evakuasi tongkang sampai dengan perbaikan pipa Pertamina yang terkesan abu-abu, hingga memantik kecurigaan publik. (*)