"Karena waktu itu, untungnya jutaan bang. Lumayan lah. Saya beli Mio G," ungkapnya. Mio adalah sebuah produk lansiran Yamaha.
"Yang Honda tetap dipake, ga dijual. Waktu itu seneng, karena punya 2 motor," bebernya lagi, mencerita.
BACA JUGA:Akhirnya Warga Kemumu Bongkar Gorong-gorong Jebol
Kemenangan demi kemenangan, dijumpanya dalam lingkaran setan itu. Tapi jika dirunut ke belakang, lanjut dia, kerugian demi kerugian juga tak jarang terjadi. Cuma, terlupa, sesaat ketika berhasil merengkuh kemenangan dalam permainan.
"Kayaknya memang sistem inilah," analisanya. "Karena kadang dengan pola yang sama, hari sebelumnya tak menuai kemenangan, sebaliknya keesokan harinya berbalik situasi," ungkapnya, penasaran.
Terbelilah dia, sebuah seluler baru. Lantaran seluler yang dipakai sebelumnya, merongsok rusak, lantaran cukup sering terjatuh ke lantai.
Kadang terjatuh dari sandaran sesaat lengah, setelah meleset dari sandaran, ketika mencermati pola permainan sembari menyecap kopi, menghisap cigaret. Sembari memaksa berperang dengan mata kantuk.
BACA JUGA:Soal Batas Wilayah, BU dan Lebong Tunggu Putusan MK
BACA JUGA:PAT 7.435 Ha, Produksi Padi di Bengkulu Ditargetkan Meningkat
"Cuma motor itu akhirnya saya jual lagi bang. Dengan harga murah, karena harus bayari obat ke rumah sakit, waktu istri sakit," ungkapnya, mulai membuka tabir kejadian-kejadian ganjil dari hasl j*di.
Keganjilan lainnya, terjadi seperti dengan smartphone yang dibelinya dari hasil j*di. Tak tahu kenapa, meski dengan spesifikasi yang terbilang mumpuni, harga yang juga di atas rata-rata, tetiba hank.
"Padahal ini speknya lumayan. Harganya juga lumayan. Tapi entah lah, sekarang kok rusak juga, belum lama padahal belinya," ungkapnya, sembari menunjuk selulernya yang baru, sudah pasang kondom warna gelap.
"Mungkin ini karena gak berkah. Duit juga ya habis-habis aja gitu. Pantaslah sering orang bilang "duit setan dimakan hantu," tandasnya.
BACA JUGA:BMA Bengkulu Diajak Kolaborasi Dalam Pembangunan
BACA JUGA:UPER Diminta Proaktif Dorong Kepatuhan Persaingan Usaha