Mengungkap Keindahan Surga Kecil di Ranu Darungan

Jumat 31 May 2024 - 20:40 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

Bukan itu saja, sebab sejak mulai dibangun pada 2018, Orchidarium Ranu Darungan ini juga didesain sebagai destinasi wisata minat khusus bagi penelitian anggrek dan pemantauan burung (bird watching).

Avichidtourism menjadi tema baru wisata minat khusus di Ranu Darungan. Wisata sesungguhnya berupa paket trekking ke jalur pengamatan anggrek dan burung.

Ada tiga jalur yang sudah dipetakan untuk pengunjung sepanjang 3-4 kilometer dengan medan datar. Trek bagi pengamatan burung sama dengan jalur pengamatan anggrek.

Tetapi mereka akan bersembunyi di hide, ruang penyamaran yang dibangun pihak taman nasional, Bentuknya adalah sebuah gubuk berukuran 3 kali 4 meter ditutupi dedaunan dan jaring kamuflase warna gelap.

BACA JUGA:Tahun Depan, DKP Bengkulu Rencanakan Buat 23 Rumpon Ikan

BACA JUGA:Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Melesat ke Peringkat 22 Dunia

Rupanya keragaman burung di Ranu Darungan masih cukup tinggi  karena terdata ada sekitar 200-an jenis.

Salah satunya adalah ciung batu siul (Myophanus caeruleus) yang populasinya cukup banyak serta mudah ditemui di dekat sungai, di antara bebatuan hutan lebat Ranu Darungan. Makanannya berupa siput, cacing, serangga kecil, dan kadang-kadang memakan buah-buahan.

Menariknya, pihak PTN Ranu Darungan mempekerjakan sejumlah relawan yang dulunya adalah pemburu anggrek dan burung liar di sekitar kawasan hijau ini.

Hasil buruan kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Minimnya informasi dan pengetahuan terhadap flora dan fauna yang dilindungi menjadi penyebab utama warga sekitar menjadi pemburu. Apalagi, tindakan mereka telah merusak lingkungan yang menjadi habitat tumbuhan dan hewan.

BACA JUGA:Meriahkan IIMS Surabaya 2024, PLN Perkuat Dukungan Infrastruktur Kendaraan Listrik

BACA JUGA:Perokok Aktif di Indonesia Kian Melonjak Hingga Tembus 70 Juta Orang, Mayoritas Anak Muda

Kesadaran yang muncul dari warga berdampak luas bagi ekosistem sekitar. Sejak saat itu, kicau burung makin sering terdengar dan keindahan kelopak anggrek tak lagi sulit dijumpai seperti sebuah surga kecil di kerimbunan Ranu Darungan.

Kini, mereka telah menjadi garda terdepan guna mencegah terjadinya perburuan di lingkungan Ranu Darungan. Agar kawasan eksotik ini masih bisa menyediakan ruang berbagi antara manusia, tumbuhan, dan satwa.

 

Sumber: Indonesia.go.id

Kategori :