Air danaunya menjadi sumber air bersih bagi lima dusun di sekitarnya seperti Dusun Ranu, Dusun Tulungagungan, Dusun Kalibening, Dusun Mulyoarjo, dan tentu saja Dusun Darungan.
BACA JUGA:Jelang Pilkada, Wabup Arie Dapat Amanah Penting, Elektabilitasnya Juga Melambung
BACA JUGA:Waduh,! Perkara BUMDes Berangan Mulya Makin Panas
Masyarakat setempat lebih sering menyebut Ranu Linggo Rekisi sebagai Ranu Darungan dan terus melekat hingga hari ini.
Ranu Darungan masuk ke dalam wilayah pemanfaatan lahan Balai Besar TNBTS. Artinya, masyarakat setempat diperbolehkan memanfaatkan sumber daya alam tanpa merusak ekosistem yang ada.
Selanjutnya pengelolaan Resor Ranu Darungan di bawah Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah IV Pronojiwo. Kawasan seluas sekitar 3.557,41 hektare ini terdapat 53 spesies dari 22 marga anggrek epifit.
Belakangan, berdasarkan hasil penelitian Reza Khoiron Nisa dan kawan-kawan dari Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya yang dipublikasikan pada 31 Januari 2021 diketahui bahwa ada 48 spesies anggrek dari 28 marga. Terdiri dari anggrek epifit, terestrial, dan saprofit.
BACA JUGA:Penuhi Syarat Ini Untuk Usulan Pencairan Dana Desa Tahap II
BACA JUGA:Samakan Persepsi GWPP
Spesies yang ditemui didominasi oleh Appendiculla sp., Eria monostachya, Eria multiflora, Eria sp., Calanthe triplicata, Corybas pictus, Corymborkis veratifolia, dan Cystorchis aphylla.
Beragamnya anggrek yang tumbuh di Ranu Darungan membuat Kelompok Tani Konservasi Ranu Linggo Rekisi menjadikan kawasan bersuhu 10-15 derajat Celcius tersebut sebagai lokasi budi daya tanaman anggrek.
Wisata Minat Khusus
Pada 26 Maret 2022 lalu, sebuah pusat konservasi anggrek seluas 2.800 meter persegi bernama Orchidarium Ranu Darungan atau Taman Anggrek Darungan diresmikan oleh Wiratno selaku Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Mengutip dari website Wonderful Indonesia, Kepala Resor SPTN Ranu Darungan Toni Artaka menjelaskan, pihaknya telah mengumpulkan 198 dari sekitar 255 jenis anggrek alam yang terdapat di TNBTS untuk dikembangkan di pusat konservasi anggrek pertama di Indonesia yang dibangun di pegunungan.
BACA JUGA:Maju Pilwakot Bengkulu, Wan Sui Intens Komunikasi Politik
BACA JUGA:NIP 93 PPPK Pemprov Bengkulu Masih Berproses