ARGA MAKMUR RU - Meski relatif jauh, namun riak-riak dinamika Pilkada di Bengkulu Utara (BU), sudah mulai terasa. Kompetisi senyap, juga sudah menyeruak antar kandidat-kandidat potensial. Salah satu fenomena yang patut menjadi tanya menuju kontestasi usai Pemilu itu adalah keberadaan aktivis kolom kosong.
Pergerakan aktivis kolom kosong melawan pasangan incumbent pada Pilkada 2020 silam, praktis menjadi catatan "merah" dalam perjalanan demokrasi di daerah ini. Bagaimana tidak? praktik borong partai juga mewarnai, pesta demokrasi yang terjadi. Selain, krisis figur yang siap berkontestasi saat itu. Pentolan Kolom Kosong atau KoKo, Dedi Syafroni, saat dibincangi menjelang kontestasi Pilkada BU 2024. Mengaku, konsolidasi kembali kekuatan kolom kosong, sangat mungkin terjadi. Pada prinsipnya, kata dia, kolom kosong lahir karena krisis figur serta pihaknya tidak menginginkan keheningan di ruang-ruang demokrasi yang jika diteruskan, akan sangat berbahaya. "Jadi kolom kosong itu siapa? ya kita. Ya saya. Ya rakyat," kata Dedi Syafroni, saat dibincangi usai menanya perihal laporan dugaan pelanggaran di Kantor Bawaslu, Rabu (1/11). Maka menurutnya, kolom kosong yang pascapilkada 2020 lalu, bahkan sempat menjadi obyek penelitian pascasarjana. Lantaran dirinya menjadi narasumber penelitian, kata Dedi, merupakan bukti bagaimana kekuatan rakyat, merupakan kekuatan semesta yang tidak boleh dianggap sepele. Bahkan, lanjut Dedi, antusias, dipastikannya memberikan "pertarungan" yang cukup melelahkan dalam laju kontestasi saat itu. BACA JUGA:Kabut Halangi Jarak Pandang, Nelayan Gagal Melaut "Karena iklim demokrasi ini harus senantiasa dijaga. Oleh siapa? ya oleh kita semua. Karena kedaulatan tertinggi dalam demokrasi adalah rakyat," lugasnya. Disinggung kemungkinan konsolidasi KoKo untuk memberikan dukungan kepada siapa? Dedi yang diketahui bacaleg Provinsi dari Demokrat ini, menyampaikan langkah itu sangat mungkin untuk dilakukan. Hanya saja, lanjut dia, saat ini dirinya masih fokus dalam ikhtiar politik menuju pertarungan ketiganya di gelanggang legislatif. Sekaligus, kali pertama di gelanggang Pilleg Provinsi Bengkulu Dapil Bengkulu Utara-Bengkulu Tengah. "Ya itu (dukungan,red) nantinya tetap akan dilihat dalam perkembangan. Politik kan sangat dinamis bro," pungkasnya. (bep)
Kategori :