Partisipasi keluarga, khususnya bagi mereka yang telah berusia lanjut, untuk memberikan pemahaman, sangatlah penting.
Bisa jadi, terusnya lagi, karena faktor usia, menyebabkan informasi atau materi yang diberikan kepada calon jamaah menjadi kurang maksimal. Tentunya ini lumrah.
"Lewat mitigasi inilah, bagian dari upaya Kemenag untuk memaksimalkan penyelenggaraan musim haji setiap tahunnya," pungkas Nopian.
"Kemudian peranan kepala rombongan atau karom adalah mamenej rombongannya masing-masing," ujarnya.
BACA JUGA:Jika Kelurahan jadi Desa, Asetnya Kemana? Ini Penjelasanya Versi UU Desa
Masih mengutip penegasan WHO, demensia mempunyai dampak fisik, psikologis, sosial dan ekonomi.
Bukan saja bagi penderita demensia, namun juga bagi orang yang merawatnya, keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Acap kali, terdapat kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang demensia, yang mengakibatkan stigmatisasi dan hambatan dalam diagnosis dan perawatan.
Lantas, apa saja yang dapat yang meningkatkan risiko terkena demensia? WHO turut membeber penyebabnya. Secara umum, dipengaruhi beberapa faktor seperti:
Faktor usia. Mereka yang rentan terkena sindrom ini adalah mereka yang berusia 65 tahun atau lebih;
BACA JUGA:Arie S Adinata dan Andaru Pranata, Duet atau Head to Head
Komorbid juga turut memberikan andil yang cukup signifikan seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), gula darah tinggi (diabetes) hingga kelebihan berat badan alias obesitas.
Masih ada lagi, dimensia juga turut membayangi mereka yang memiliki prilaku sebagai perokok, penyuka alkohol, tidak suka olahraga, terisolasi secara sosial hingga depresi.
Dari 208 CJH yang diberangkatkan ke tanah suci tahun ini, terdapat 7 orang lansia.