Patung-patung tersebut menjadi daya tarik utama dari vihara yang terletak di Jalan Asia Afrika KM 14, Tanjung Pinang ini.
Walaupun secara total jumlah patung di Vihara Ksitigarbha Bodhisattva hanya 580 patung, namun masyarakat kerap menyebutnya “Vihara Seribu Patung”.
Saat melihat langsung, mungkin Sobat Parekraf akan mengira patung tersebut sama.
Nyatanya, patung tersebut memiliki tinggi berbeda, sekitar 1,7-2 meter, serta memiliki ekspresi wajah yang berbeda-beda pula. Umat Buddha kerap menyebutnya sebagai “thousand faces of Buddha”.
BACA JUGA:Menteri Investasi: Pelibatan Masyarakat Penting Dilakukan dalam Proyek Investasi di Daerah
BACA JUGA:Pemerintah Perluas Kewenangan Penetapan Kehalalan Produk
Candi Muaro Jambi
Tak hanya Pulau Jawa yang memiliki candi, Pulau Sumatra juga terdapat candi yang menarik untuk dikunjungi dalam merayakan Waisak, yakni Candi Muaro Jambi.
Candi ini merupakan perpaduan antara Hindu dan Buddha. Berdasarkan catat sejarah, fungsi dari Candi Muaro Jambi adalah sebagai tempat peribadatan dan belajar agama Buddha, hal ini diperkuat dengan corak buddhisme dan penemuan tulisan aksara Jawa Kuno pada bangunan candi.
Fakta menarik lainnya, dalam buku Travelnatic Magazine Vol 2, dijelaskan bahwa kawasan Candi Muaro Jambi memiliki luas 155.269,58 hektare, atau sepuluh kali lipat lebih luas dari kawasan situs Borobudur.
Di kompleks Candi Muaro Jambi, terdapat 11 candi utama, namun diperkirakan masih terdapat 82 reruntuhan yang masih tertimbun.
BACA JUGA:PPDB Tahun 2024, Berlaku Syarat Minimal Usia Masuk Sekolah
BACA JUGA:Siapkan Usulan Dana Desa Tahap II, Camat Ingatkan 2 Hal Ini...
Pulau Kemaro
Masih di Pulau Sumatra, tepatnya di Palembang juga terdapat destinasi menarik untuk merayakan Waisak, yakni di Pulau Kemaro.
Berjarak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera, di Pulau Kemaro terdapat klenteng Hok Tjing Rio dan Pagoda sembilan lantai di tengah-tengah pulau.