Sebagai informasi, SPKLU yang terintegrasi dengan tiang listrik tersebut bakal menggenapi 1.000 SPKLU standar yang juga bakal dibangun perseroan pada tahun ini.
BACA JUGA:Bukan Hanya Disebabkan Aki Soak, Hal Ini Juga Menjadi Penyebab Mobil Sulit Distarter
BACA JUGA:BAHAYA! Dilarang, Sebaiknya Aksesoris Ini Jangan Ada di Mobil...
Artinya, problem lahan yang kerap mengadang pengembangan infrastruktur di dalam negeri bisa teratasi.
“Tahun ini kami akan menambah lagi 2.000 SPKLU yang akan kami pasang di tiang listrik, baik itu ditanam pada tiang besi atau ditempel pada tiang beton,” ujarnya.
Hanya saja, kata Edi, PLN tetap bakal mempertimbangkan besaran daya pada tiang listrik dan ketersediaan lahan untuk parkir saat memilih titik mana saja yang nantinya bakal ‘ditempel’ dengan SPKLU.
Pemasangan SPKLU di tiang listrik pun dinilai lebih mudah dan efektif untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung ekosistem kendaraan listrik.
BACA JUGA:Hati-hati! Kebiasaan Ganti Oli yang Bisa Menimbulkan Karat di Ruang Mesin Mobil
BACA JUGA:Waspada, Mesin Mobil Bekas yang Sudah Lemah Kompresinya. Kenali Cirinya Berikut Ini
Tidak dipungkiri, tumbuh pesatnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia juga telah menjadi bisnis yang gurih bagi BUMN sektor kelistrikan tersebut.
Hal tersebut tergambarkan dari dari transaksi penggunaan SPKLU pada Lebaran 2024 yang meningkat lima kali lipat dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu.
Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, transaksi penggunaan SPKLU pada periode arus mudik dan balik Lebaran tahun ini meningkat tajam.
PLN mencatat, jumlah transaksi di SPKLU melonjak menjadi 4.500 transaksi pada periode Lebaran 2024, dari 906 transaksi pada periode Idulfitri 2023.
“Pada mudik tahun-tahun sebelumnya, SPKLU hanya terdapat pada rest area tertentu saja. Sekarang, setiap rest area ada SPKLU yang siap melayani kebutuhan pemudik,” katanya