Pandemi Iklim, Subtitusi Pangan Menjadi Penting

Jumat 10 May 2024 - 19:19 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

"Dan program baik ini harus disetting sedemikian hingga, agar memberikan secercah kepada masyarakat petani ketika harga komoditi palawija yang kompetitif," serunya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Bengkulu Utara (BU), Kuasa Barus,SP, ketika dibincangi soal ini menyampaikan, pascapanen komoditi palawija itu akan menjadi bagian kerja pemerintah daerah. 

"Tentu (pasar hasil produksi,red), akan menjadi bagian program palawija ini," kata Kuasa Barus, di kantornya belum lama ini.

BACA JUGA:Hp Anda Lemot dan Berasa Berat? Berikut Cara Membersihkan Cache Memori Pada Hp Android..

BACA JUGA:Hati-hati! Kebiasaan Ganti Oli yang Bisa Menimbulkan Karat di Ruang Mesin Mobil

Mitigasi di sektor pasar hasil produksi, jabar Barus, langkah yang dilakukan salah satunya dengan dominasi bibit yang akan diberikan kepada petani secara cuma-cuma itu. Mayoritas bibit palawija itu, terus dia adalah jagung. 

"Bibit yang dipersiapkan volumenya mencapai 700-an hektar," bebernya. 

Dari total alokasi bibit yang dipersiapkan gratis oleh pemerintah, kata Barus, akan dipusatkan di dua wilayah Kecamatan yakni Hulu Palik dan Kerkap. 

Pilihan lokus diminasi program, terang dia, pasalnya selama ini kedua wilayah itu, aktivitas pertaniannya didominasi dan potensial dengan segmen pertanian palawija. 

BACA JUGA:PNS Yang Maju Pilkada Wajib Mundur

BACA JUGA:Risih Dengan Munculnya Bau Tidak Sedap! Ini Cara Menghilangkan Aroma Tidak Sedap Dari AC Mobil

"Jadi ada pertimbangannya. Selama ini, kedua wilayah tersebut memang palawija," jabarnya. 

Lahan potensial di sektor palawija pada kedua wilayah itu, disampaikan Barus memiliki luasa lebih dari 300-an hektar. 

Maka masih terdapat margin bibit yang disediakan? Barus menjelaskan, sisanya juga ditebar kepada petani-petani di seluruh daerah ini yang memang tidak dapat melakukan tanam padi, lantaran kondisi cuaca panas ekstrem saat itu. 

Termasuk juga, lantaran faktor teknis seperti perbaikan atau pemeliharaan jaringan irigasi. 

BACA JUGA:Kampanye Hijau : Break Free From Plastik, 5 Perusahaan di Indonesia Penyumbang Sampah Sachet

Kategori :

Terkait