MUKOMUKO RU - Pemerintah kabupaten Mukomuko melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meminta agar masyarakat di Kecamatan Kota Mukomuko kembali mengaktifkan tempat pembuangan sementara (TPS) sampah agar sampah tidak berserakan kemana-mana. Setidaknya ada empat TPS sampah yang kini tidak diaktifkan.
Kabid Pengolahan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko, Agus Suardi mengatakan. Pemerintah Kabupaten sudah membuat empat TPS sampah di tiga kelurahan dan satu desa. "Tapi empat TPS sampah itu sudah ditutup oleh masyarakat. Sekarang sampah berserakan, solusinya aktifkan lagi TPS sampahnya," katanya. Permintaan aktifkan empat TPS sampah itu, untuk menanggapi keluhan masyarakat terkait sampah rumah tangga yang berserakan di sembarangan tempat di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko. Ia menjelaskan, sebanyak empat TPS sampah tersebut berada dekat pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya, Kelurahan Pasar Mukomuko, Kelurahan Bandar Ratu, dan Desa Ujung Padang. "Sebanyak empat TPS sampah ditutup masyarakat, akibatnya kini jumlah tumpukan sampah khusus sampah rumah tangga masyarakat di wilayah ini semakin banyak karena masyarakat tidak ada punya tempat lagi untuk membuang sampah," ujarnya. Ia juga menegaskan, terkait hal itu. Tugas tim kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup mengangkut sampah di TPS sampah, bukan sampah dari rumah ke rumah dan bukan pula sampah yang berserakan di trotoar jalan. Sampah yang dulunya pernah berserakan di TPS sampah di wilayah ini. Yang membuat sampah berserakan itu karena tidak rutinnya petugas kebersihan mengangkut sampah di TPS sampah. BACA JUGA:Bersama Polres Mukomuko, KPU Cek Lokasi TPS di Desa Terpencil "Keinginan mengaktifkan TPS sampah tersebut tergantung dengan niat masyarakat. Kami akan melihat regulasi dan memanggil camat, tiga lurah, dan satu desa terkait kondisi itu," ungkapnya. Ditanbahkanya, di Desa Ujung Padang sudah ada jawabannya mereka punya BUMDes yang akan mengelola sampah dan tiga kelurahan pengelolaan sampahnya diserahkan melalui dinas. Yang menjadi konflik sekarang ini yaitu sampah rumah tangga yang sebenarnya bukan tugas tim DLH. "Kami mengambil sampah rumah tangga di jalan dua jalur maka muncul kecemburuan sosial karena mengapa sampah rumah tangga di jalan dalam tidak diambil. Itulah sebabnya, jika bisa tolong aktifkan lagi TPS sampah tersebut agar sampah yang ada di TPS bisa kita angkut," pungkasnya. (rel)
Kategori :