RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya fokus pada kualitas sumber daya manusia.
Baik di bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan setara.
Hal ini disampaikan Menkeu dalam sebuah panel bertajuk Transforming Challenge into Action: Expanding Health Coverage for All di Washington D.C., Amerika Serikat.
"Bagi negara-negara seperti Indonesia yang memiliki bonus demografi muda, seperti Nigeria, hal ini merupakan investasi yang sangat penting pada tahap awal. Dan itulah sebabnya Indonesia menempatkan sumber daya yang cukup besar baik di bidang pendidikan maupun kesehatan", ungkap Sri Mulyani.
BACA JUGA:Menkominfo: Uji Coba Starlink akan Digelar Mei 2024
BACA JUGA: Pemerintah Gerak Cepat Antisipasi Gejolak Geopolitik Dunia
Dalam bidang kesehatan, Menkeu menjelaskan bahwa Indonesia memiliki undang-undang yang mewajibkan penciptaan akses kesehatan meskipun dengan biaya yang tinggi.
Namun dengan tingkat pengembaliannya yang juga sangat tinggi.
Termasuk dalam hal ini, dukungan bagi keluarga miskin untuk bisa mendapatkan fasilitas kesehatan secara gratis.
"Indonesia saat ini memiliki 95 persen penduduk yang mendaftar pada sistem asuransi kesehatan, yang merupakan pemain tunggal asuransi kesehatan terbesar di Indonesia", tutur Menkeu.
BACA JUGA:Lebaran dan Perputaran Ekonomi Masyarakat
BACA JUGA:Kinerja Terbaik Industri Manufaktur selama 2,5 Tahun
Namun demikian, Menkeu mengungkapkan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah pada sisi permintaan, yang terkendala oleh jumlah pasokan.
Oleh karena itu, reformasi pada sisi penawaran, terutama dalam sektor kesehatan menjadi sangat penting.
Indonesia sebagai negara yang besar, menghadapi ketimpangan dalam pelayanan kesehatan di seluruh wilayahnya dengan pemerintah daerah bertanggung jawab atas sektor kesehatan.