Sebelum mobil damkar tiba di lokasi kejadian.
BACA JUGA:Penanggulangan Bencana, Masyarakat Harus Menjadi Subjek
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Susun Dokumen Kajian Resiko Bencana
"Itu salah satu gunanya motor untuk operasional. Karena kita belum ada motor untuk itu," jelasnya.
Selain membutuhkan motor operasional, pihaknya juga membutuhkan mesin apung penyedot air.
Karena kata Ramdani, mesin apung penyedot air mobil damkar di Kecamatan Ipuh dan Penarik, kini kondisinya rusak berat dan tidak bisa diperbaiki lagi.
Untuk sementara ini, mobil damkar di Kecamatan Penarik meminjam mesin pompa air mobil damkar yang ada di kota.
BACA JUGA:Polres Mukomuko Tarik 110 Personil Dari Pospamyan Lebaran 2024
BACA JUGA: Pemkab Salurkan Bantuan Untuk Keluarga Korban Buaya Sungai Selagan
Kebetulan mesin mobil damkar itu rusak berat, namun mesin pompanya masih bisa dipakai. Sedangkan mobil damkar di Kecamatan Ipuh, sementara memakai mesin pribadi untuk menyedot air ketika terjadi kebakaran.
"Harapan kami dengan anggaran yang disediakan sebesar itu bisa untuk membeli mobil damkar yang baru dan kebutuhan Dinas yang lainnya," pungkasnya. (*)