MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Warga di tiga desa dalam wilayah Kecamatan Kota Mukomuko. Diantaranya Desa Tanah Harapan, Desa Tanah Rekah, dan Desa Pondok Batu.
Hingga sekarang, masih memanfaatkan Sungai Selagan untuk sumber penghidupan.
Karena di sungai itu, terkenal banyak lokan dan juga ikan. Meski tidak dapat dipungkiri, di aliran sungai tersebut juga terkenal dijadikan sarang Buaya.
"Persentasenya, ada sekitar 40 persen warga di tiga desa itu masih memanfaatkan Sungai Selagan. Tidak hanya mereka mencari ikan dan lokan untuk dijual saja. Tapi banyak juga warga yang memanfaatkan aliran sungai untuk mengeluarkan hasil panen sawit. Tapi sangat kita sesalkan, di sungai itu banyak sekali reptil buaya," kata Bupati Mukomuko, H Sapuan ketika dikonfirmasi Selasa, 16 April 2024.
BACA JUGA: Cegah Korban Baru, Bupati Minta Pemprov Cepat Tangani Buaya di Sungai Selagan
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Miliki 11 Dokter Hewan
Dijelaskan Sapuan, aktivitas warga mencari ikan dan lokan di aliran sungai itu. Bukan hanya dilakukan baru-baru ini.
Namun aktivitas itu sudah dilakukan secara turun temurun dari nenek moyang terdahulu. Namun serentetan peristiwa warga meninggal diterkam Buaya.
Baru terjadi sejak beberapa tahun terakhir ini.
"Kalau dulu, saya belum dengar ada warga meninggal diterkam Buaya di sungai itu. Kejadian itu baru terjadi akhir-akhir ini saja. Makanya saya juga prihatin. Sungai Selagan yang menjadi kembanggan warga karena banyak sekali kandungan rezeki, kini menjadi salah satu sungai yang sangat menakutkan," jelasnya.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Tambah UPTD Pelayanan Adminduk di Penarik
BACA JUGA: Usai Diterkam Buaya, Jasad Korban Diantar ke Pinggir Sungai Selagan
Untuk menghindari hal buruk terjadi. Bupati Sapuan terus mengimbau kepada warga khususnya di tiga desa agar mengurangi aktivitas di sungai.
Sebelum Buaya yang bersarang di sungai tersebut berhasil dievakuasi dari habitatnya.
"Sebaiknya jangan dulu beraktivitas di sungai itu. Saya tidak mau hal-hal yang tidak kita inginkan kembali terjadi," ingatnya. (*)