Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga
Dunia air tawar adalah sarana rekreasi yang menyajikan peragaan koleksinya bertemakan 'Indonesia dan Dunia Air Tawar'.
Taman yang berisi keanekaragaman hayati air tawar dengan menyajikan simulasi dan replika ekosistem dari lahan basah asli itu dibangun sejak 1992 dan diresmikan pada 20 April 1994.
BACA JUGA:H-4 Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik 2024
Taman yang didominasi dengan berbagai bentuk akuarium ini juga menjadi sarana rekreasi, pendidikan, penelitian, konservasi alam, dan atraksi.
Taman ini terletak di sebelah selatan kawasan TMII, diapit oleh Museum Serangga dan Taman Bunga Keong Emas.
Dunia air tawar di TMII ini merupakan taman biota air tawar terbesar dan terlengkap kedua di dunia serta terbesar di Asia, menyimpan 6.000 ekor 126 spesies, terdiri atas berbagai jenis, ukuran, asalnya baik dari berbagai perairan di Indonesia maupun belahan dunia lain, meliputi tanaman air, reptilian, crustacean, dan ikan.
Taman akuarium ini dilengkapi museum, perpustakaan, auditorium, akuarium nusantara, pojok reptilia, lorong gurame, dan ruang karantina yang dibangun di bagian belakang untuk pengembangbiakan koleksi.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Religi di Masjid Tuha Indrapuri yang Awalnya Sebuah Candi
BACA JUGA: Skuad Garuda, Tim dengan Lonjakan Peringkat Tertinggi Dunia
Juga untuk menampung hasil dari petani yang dapat diperjualbelikan kepada pengunjung, masyarakat umum, penampung ikan, dan eksportir.
Taman akuarium air tawar juga membuka kesempatan bagi para mahasiswa dan masyarakat umum untuk melakukan penelitian dan observasi berkait dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan peluang bisnis ikan hias.
Beberapa koleksi istimewa yang berasal dari dunia air tawar asli Indonesia, antara lain, arwana/siluk (Scleropages formosus), hiu gergaji (Pristis microdon), tapah (Wallago leeri), ikan sumpit, ikan buntal yang dapat menggelembung seperti balon, dan lain-lain.
Selain itu, terdapat juga koleksi jenis ikan tamu yang mempesona, antara lain, arapaima (Arapaima gigas), piranha (Serrasaimus) dari sungai Amazon di Amerika Selatan, ikan buta, ikan kupu-kupu, ikan chinese high fin (Myxocyprinus asiaticus asiaticus) dari Sungai Yangtze-Tiongkok, serta kelompok ikan kecil guppy, molly, dan platy.
BACA JUGA:ASN di Mukomuko Dilarang Nambah Libur Lebaran