"Yakni proyeksi tercapaian Indonesia Emas pada 2045 serta mampu memanfaatkan bonus demografi yakni dengan lahirnya SDM-SDM muda, unggul, kompetitif dan berkarakter," terangnya lagi menyeru.
Arsip RU saat wawancara 2023 silam, di sektor dukungan kepada guru, salah satunya sertifikasi, di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) menyedot angka yang tidak sedikit.
Tunjangan yang pencairannya tiga bulan sekali ini, tidak kurang menyedot anggaran hingga Rp 18 miliaran.
Itu berarti, realisasinya merujuk kelengkapan syarat yang wajib dicukupi para guru. Salah satunya, jam mengajar dalam setiap pekannya.
BACA JUGA: Bersama Tripika, Pemdes Karang Tengah Salurkan BLT-DD dan Titik Nol Dana Desa
BACA JUGA:Lintas Barat Sumatera, Waspada Jurang dan Abrasi Mengintai Korban
Fakta ini, sudah menjadi rahasia umum, acap membuat guru "terbang" dari satu sekolah ke sekolah lain, agar syarat jam mengajar perminggunya tercukupi.
Sekretaris Dispendik, Sugeng Prayitno, M.Pd, saat dikonfirmasi membenarkan soal ini.
Dia menjelaskan, pencairan sertifikasi guru, pihaknya juga wajib melakukan validasi persyaratan, sebelum mencairkan tambahan pendapatan bagi guru.
"Makanya, proses pencairannya pun berbeda-beda," ujarnya, lewat sambungan telpon, Jum'at sore.
BACA JUGA:Terhitung 22 Maret 2024, Pelantikan Pejabat Wajib atas Ijin Mendagri
BACA JUGA:Dorongan Maju Pilkada Bengkulu Utara 2024 Makin Menguat, Dukungan untuk ASA Terus Mengalir
Meski begitu, menjelang Hari Guru Nasional (HGN) dan PGRI ke-78 tahun 2023 lalu, dia mengabarkan, distribusi sertifikasi yang menjadi komponen DAK nonfisik itu, nyaris tuntas.
Tinggal beberapa lagi. Secara kuantitatif, jumlahnya nyaris seratusan. Tak ditepis pula oleh Sugeng.
"Paling sekitar 90an guru lagi. Kini sudah naik berkas dan masih berproses. Paling lambat Desember disalur," bebernya saat dibincang jelang HGN Tahun 2023 lalu.
Untuk diketahui, di tahun tersebut total ada 1.478 guru sertifikasi di daerah ini.