BACA JUGA: Bersama Tripika, Pemdes Karang Tengah Salurkan BLT-DD dan Titik Nol Dana Desa
BACA JUGA:Lintas Barat Sumatera, Waspada Jurang dan Abrasi Mengintai Korban
"Inovasi yang kami lakukan salah satunya lewat program STUDI," kata Suwanto menegasi program yang merupakan akronim dari Sehari Tunggu Jadi.
Dikatakan Suwanto, inovasi pelayanan itu dalam rangka peningkatan pelayanan Admintrasi Kependudukan yang selalu berupaya terus berbenah diri.
Dengan menciptakan inovasi-inovasi yang tentunya untuk memudahkan pelayanan sehingga masyarakat, lebih mendapatkan kemudahan tidak hanya dari sisi aksesibilitas.
Selain itu, lanjut dia lagi, adalah mendapatkan kepastian pelayanan yang menjunjung transparansi dan durasi waktu.
BACA JUGA:Terhitung 22 Maret 2024, Pelantikan Pejabat Wajib atas Ijin Mendagri
BACA JUGA:Dorongan Maju Pilkada Bengkulu Utara 2024 Makin Menguat, Dukungan untuk ASA Terus Mengalir
"Simplifikasi pelayanan, menitikberatkan pada masyarakat merasa bahagia dan puas dalam pelayanan," ujarnya.
Suwanto menjelaskan, sesegera mungkin meluncurkan sebuah aplikasi berbasis android. Hal itu sebagaimana harapan dari Bupati Mian dan Wabup Arie Septia Adinata.
Dijelaskan Suwanto, selain mesti melakukan langkah-langkah improvisasi yang tida biasa-biasa saja, sistem digital di era kini sudah menjadi tuntutan.
"Digitalisasi ini selain adaptif dengan perkembangan jaman, juga bertujuan menjadikan basis layanan yang cepat, membahagiakan masyarakat," kata Suwanto.
BACA JUGA: Bermain Ponsel Saat Hujan, Bocah Sebayur Tersambar Petir. Ini Kata Polisi......
BACA JUGA:Operasi Ketupat Nala 2024, Polres Mukomuko Turunkan Ratusan Pesonil
Diakuinya, belum seluruh layanan pemerintah saat ini dapat dilakukan secara digital. Beberapa layanan masih mengharuskan dilakukan secara konvensional.
"Seiring sejalan dengan perkembangan dan tuntutan jaman, serta adaptasi bertahap, metoda pelayanan digital dan konvensional dilakukan secara paralel," ujarnya.