Pelaku sudah membawa alat-alat dalam melancarkan aksinya. Tak ubahnya, dengan komplotan bandit sapi yang beraksi begitu rapi dengan meninggalkan jeroannya saja.
Dua unit rangka traktor yang berada di tempat berbeda, ditinggalkan pelaku, untuk memudahkan membawa hasil curian.
BACA JUGA:Turut Prihatin, DPD PPNI BU Santuni Korban Kebakaran
BACA JUGA:Dorong Pertumbuhan, Bakal Ada 14 PSN Baru
"Lebih kurang rugi sekitar Rp 10 jutaan lah mas," aku korban kepada media.
Aksi pencurian mesin traktor ini terjadi di ruas jalan alternatif Kemumu - Dusun Curup.
Terdapat areal persawahan yang saat ini tengah dalam fase turun sawah, usai perbaikan jaringan irigasi yang nyaris setahun dilakukan pengeringan.
Traktor pertama, letaknya sekitar 50 meter dari jalan raya yang kondisinya menjadi laluan truk muatan tonase tinggi yang kini rerata hancur lebur kondisi itu.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Dorong Pengukuhan Profesi Musisi dan Seniman
BACA JUGA:Polisi Buru Pelaku Begal Motor Warga Simpang Batu
Sedangkan traktor yang kedua, diperkirakan berjarak sekitar 100 meter dari badan jalan.
Melihat kebiasaan operator traktor, mereka yang tak memiliki pengalaman penggunaan pengganti bajak tradisional ini, terbilang sulit.
Belum lagi membopong mesin yang tidak ringan, dipastikan tidak bisa dilakukan sendirian saja.
"Karena mesinnya hilang, ya bajaknya juga ya terganggu. Akan kami laporkan pencurian ini," ungkapnya.
BACA JUGA:Arus Mudik dan Balik, Layanan Penyaluran BBM Dipastikan Optimal
BACA JUGA: 18 KPM BLT-DD dan Anak Yatim di Air Muring Terima Bantuan dari Desa