Sanisman juga mengungkapkan, pencurian mesin bajak sawah ini menjadi kali pertama selama dirinya beraktivitas sebagai petani.
"Selama ini gak pernah terjadi (pencurian mesin traktor,red)," ungkapnya.
Jauh sebelum aksi curi mesin traktor. Sempat viral, soal dugaan aksi begal di areal persawahan Kemumu.
Pantauan RU, selain memiliki areal yang memiliki ruas jalan yang relatif panjang.
Tingkat pencahayaan lampu jalan yang minim, patut menjadi perhatian pemerintah.
BACA JUGA:Stimulus Restrukturisasi Kredit Perbankan untuk Penanganan Dampak COVID-19 Resmi Berakhir
BACA JUGA:PKS Data Kependudukan Untuk Pelayanan Publik Berkualitas
Di kawasan itu juga dulu pernah terjadi aksi begal. Tapi nahas, saat diburu oleh warga, pelaku yang mencoba kabur motornya oleng tak terkendali sehingga menabrak jembatan eks PLTD Tebing Kaning, kemudian tenggelam di dalam air dan mati di lokasi kejadian.
Saat itu, jasad pelaku bisa dievakuasi setelah dilakukan pengeringan di alur pengendali utas irigasi yang dibangun dalam jaman kerja paksa kolonial Belanda.
Pantauan terakhir media ini, dua unit traktor yang mesinnya dicuri itu merupakan milik Giman dan Sarmin.
Keduanya merupakan warga di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Bukber di Tanjung Agung Palik, Tokoh Masyarakat Dorong ASA Maju Bupati Bengkulu Utara
BACA JUGA:Mengenal Program Eco-Industrial Park
Kedua korban mengaku sudah melapor ke kantor polisi, Minggu menjelang siang.
Sanisman merupakan orang yang dipercaya menjadi operator traktor yang kemarin malam, mesinnya dicuri. (*)