BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Program baby tree membawa berkah tersendiri bagi 26 petani, di Desa Air Tenam Kecamatan Ulu Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.
Bagaimana tidak, mendekati hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah / 2024 Masehi, para petani tersebut mendapatkan pembayaran tahap kedua dari program baby tree yang totalnya mencapai Rp 144.280.000.
Koordinator Program Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Emmy Primadona mengatakan, pembayaran tahap kedua ini dilakukan setelah para petani menanam dan memastikan tanamannya tumbuh, dalam kurun satu tahun belakangan.
"Adapun dana tersebut, langsung disalurkan ke rekening masing-masing petani ini," ungkap Emmy.
BACA JUGA:Libur Idul Fitri, Layanan JKN Tetap Berjalan
BACA JUGA:Ramadhan dan Idul Fitri, Kuota BBM Cukup
Emmy menjelaskan, petani Desa Air Tenam telah mengikuti program baby tree yaitu penanaman pohon GO GREEN yang berkolaborasi dengan KKI Warsi dan Jejakin, serta dukungan bibit dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Ketahun.
Pohon yang ditanam diantaranya jenis Durian, Petai dan Pinang. Totalnya sebanyak 9.829 pohon, dengan luasan area 42,8 hektar," jelas Emmy.
Menurut Emmy, pohon-pohon tersebut di tanam di areal Perhutanan Sosial (PS) yang dikelola petani Air Tenam, dengan skema Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Kemasyarakatan (HKM).
"Dalam penanaman pohon ini, dibangun kesepakatan. Dimana petani harus memelihara dan memastikan pohon tersebut tumbuh," tegas Emmy.
BACA JUGA:Pengguna QRIS Meningkat, Solusi Pembayaran Tanpa Tunai Kian Digemari
BACA JUGA:Persiapan Mudik Lebaran, Dishub Gelar Ramcek
Dilanjutkan Emmy, sebagai bentuk penghargaan, para petani diberikan reward sebesar Rp 70 ribu per batang yang dibagi ke dalam 4 kali pembayaran.
"Masing-masing sebesar Rp 20 ribu setelah tanam. Kemudian ditahun pertama Rp 15 ribu, tahun kedua Rp 15 ribu dan ditahun ketiga Rp 20 ribu untuk setiap batangnya," terang Emmy.
Emmy menyampaikan, pada tahap 2 ini pohon telah memasuki umur 1 tahun, dan dilakukan monitoring pada areal yang dikelola para petani.