Perjuangkan Jembatan Talang Buai Bisa Dilintasi Mobil

Minggu 24 Mar 2024 - 20:47 WIB
Reporter : Wahyudi
Editor : Ependi

MUKOMUKO,RADARUTARA.BACAKORAN.CO-  Pemerintah Kabupaten Mukomuko telah mengusulkan jembatan Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya.

Agar bisa dibangun permanen dengan skema Instruksi Presiden (Inpres) bidang infrastruktur di tahun 2024 ini.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST, MT ketika dikonfirmasi mengatakan.

Kabar terbaru berdasarkan keputusan sebelumnya. Untuk jembatan di desa itu diganti dengan jembatan gantung kembali.

BACA JUGA:3 Tahun Terakhir, Penderita HIV di Bengkulu Capai 1.309 Kasus

BACA JUGA:Jajanan Takjil Ramadhan Aman Dikonsumsi

Namun pihaknya belum dapat keputusan final. Apakah tetap pakai tali gantung, atau tidak. Ini memang belum ia terima.

Hanya saja yang belum disetujui oleh Bupati, jembatan  tersebut tetap jembatan gantung namun hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua dan bukan roda empat.

"Di rekomendasikan kendaraan roda dua, dan kondisi sekarang itu sudah roda empat. Pak Bupati tidak setuju karena akan memberikan penurunan status ke masyarakat yang awalnya masyarakat bisa melewati jembatan itu pakai mobil, sekarang cuman pakai roda dua. Dan ini sangat-sangat merugikan," katanya.

Pihaknya mengaku, akan selalu menjaga komunikasi dan koordinasi dengan pihak balai jalan nasional agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.

BACA JUGA:Dinsos Salurkan Bantuan Untuk Korban Tenggelam di Lubuk Pinang

BACA JUGA:Rekrutmen Badan Ad Hoc Pilkada Tunggu Petunjuk Teknis KPU RI

Pihaknya mengaku tidak mempermasalahkan jembatan Desa Talang Buai dibangun jembatan gantung namun  bisa dilintasi kendaraan roda empat.

Dan seluruh syarat yang diminta kementerian, akan di penuhi. Terkait ini juga nanti di bulan Maret baru akan ada titik terang.

"Sebab apa yang kita usulkan ini berdasarkan kebutuhan masyarakat. Termasuk juga jembatan di Desa Resno, Kecamatan V Koto. Juga insyaallah akan  di bangun kembali. Karena jembatan itu sebagai akses utama masyarakat tani dan pekebun. Apalagi saat musim banjir, masyarakat harus menyeberangi sungai dengan resiko nyawa taruhanya. Foto-foto kejadian, sudah kami kirimkan ke kementerian. Diharapkan  bisa menjadi bahan pertimbangan," ujarnya.

Kategori :