RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Salah satu sejarah besar keislaman dan tokoh ulama Indonesia ada di Kalimantan Barat.
Guru Haji Ismail Mundu. Seorang ulama rendah hati yang memilih mendengar dan bertanya kepada rekan sesama pemuka agama sejawatnya.
Tak ingin menonjolkan kapasitas pengetahuan keislamannya. Meskipun kadang ulama yang berkumpul bersama Guru Haji Ismail Mundu ilmu keislamannya belum setaraf dengan dirinya.
Guru Haji Ismail Mundu memilih sikap menghormati daripada menyanggah rekan sesama ulama.
BACA JUGA: Apakah Sikat Gigi Bisa Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya...
BACA JUGA:BLT Dana Desa TA 2024 Desa Perbo Cair, Setiap KPM Dapat Rp900 Ribu
Walaupun Guru Haji Ismail Mundu adalah seorang ulama besar di Kalimantan Barat, tepatnya di Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya (dulu Kabupaten Pontianak), namun sebenarnya leluhur dia berasal dari Suku Bugis, Sulawesi Selatan.
Guru Haji Ismail Mundu masih memiliki keturunan ‘darah biru’ dengan Kerajaan Sawitto di Sulawesi Selatan.
Guru Haji Ismail Mundu lahir tahun 1870 dari pasangan Daeng Abdul Karim Jailani alias Daeng Talengka dan Zahra alias Wak Soro.
Ayah Guru Haji Ismail Mundu merupakan Mursyid Thariqah. Sedangkan ibunya berasal dari Kakap, Kalimantan Barat.
BACA JUGA: Mau Puasa Lancar! Ini 3 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Sahur
BACA JUGA: Industri Indonesia di Tengah Resesi Global
Kemampuan mumpuni Guru Haji Ismail Mundu terhadap keislaman sebenarnya telah menonjok sejak ia masih anak-anak.
Guru Haji Ismail Mundu pertama kali belajar mengaji pada usia 7 tahun dengan pamannya sendiri yaitu Haji Muhammad bin Haji Ali.
Dalam kurun waktu tujuh bulan belajar mengaji, Guru Haji Ismail Mundu mampu mengkhatamkan Al Quran.