Nyaris rinci, politisi PDIP itu mengungkapkan skenario fiskal yang optimis, menampal defisit yang diproyeksikan, lantaran penerimaan pembiayaan daerah diasumsikan nilainya mencapai Rp 42 miliar.
Persis, setara dengan defisit yang ditulis. Angka tersebut, berasal dari sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) hasil perhitungan anggaran tahun berjalan.
Lebih jauh, dalam asumsi bejana anggaran dengan bobot Rp 1,3 triliun. Mian juga menjabar beberapa proyeksi belanja.
Seperti belanja operasional, kata dia, diploting Rp 879 miliar. Selain itu, untuk belanja modal dialokasikan sebesar Rp 117 miliar serta asumsi transfer sebesar Rp 258 miliar.
BACA JUGA: MTQ Provinsi Bengkulu di Bengkulu Utara, Digelar 3 hingga 10 Juni 2024
BACA JUGA: Sore Kapal MH Thamrin Berangkat ke Enggano
Selanjutnya, Bupati juga mengabarkan, ploting pusat dari slot Dana Bagi Hasil (DBH) untuk daerah ini memiliki nominal yang relatif meningkat.
Angkanya mencapai Rp 125 miliar. Turut menyelip, skenario fiskal tahun depan memproyeksikan pengeluaran pembiayaan daerah yang diasumsikan tidak lebih Rp 2,5 miliar.
Soal DBH, kata Mian, penegasannya sebagaimana dituangkan dalam Surat Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan S-128/PK/2023 tertanggal 21 September 2023.
Sebelumnya, bejana anggaran di daerah sektor pendapatan di Kabupaten Bengkulu Utara (BU), tahun berjalan realisasinya sudah 62 persen.
BACA JUGA: Ekonomi dan Keuangan Syariah Semakin Maju dan Berkelanjutan
BACA JUGA:Jelang Ramadhan, Pemdes Karang Suci Doa Bersama
Diketahui, Pendapatan Asi Daerah (PAD) yang dimotori Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) tahun 2023 ini, dipatok Rp 25,7 miliar.
Nominal tertingginya masih disokong maksimal dari pajak Penerangan Jalan Sumber Lain sebesar Rp 15 miliar. Realisasi hingga Oktober 2023 ini, sudah di angka Rp 8,5 miliar.
"Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 30 miliar," jabarnya, membaca.