Aksi Nyata Ketahanan Air di Indonesia

Minggu 10 Mar 2024 - 15:58 WIB
Reporter : Dodi Haryanto
Editor : Ependi

Poin kedua yang diusulkan yakni pembentukan Center of Excellence on Water and Climate Resilience, dan ketiga penetapan Hari Danau Sedunia. Presiden World Water Council Louic Fauchon memiliki harapan besar pada Bali World Water Forum dapat mengubah arah sejarah air dan menulisnya untuk masa depan demi mencapai kemakmuran bersama.

BACA JUGA: Usai Nongkrong di Cafe, 3 Pemuda Ini Diciduk Polisi

BACA JUGA:Pemkab Bakal Siapkan Dana Hibah Untuk Baznas Mukomuko

Tonggak pertama pun telah ditetapkan tim gabungan dari Indonesia dan WWC. "Mereka menyandarkan pada tiga kata kunci, pengetahuan, finansial, dan tata kelola," katanya dalam sambutan pembukaan Kick of Meeting WWF di Jakarta pada 2023. 

Fauchon lalu menggambarkan bagaimana pertumbuhan populasi dunia yang secara konstan memakan lahan dan memicu kelangkaan air. Pertumbuhan populasi, lanjutnya, mendorong persoalan iklim, perubahan temperatur, peningkatan cuaca ekstrem hingga kenaikan suhu dan permukaan air laut. Di berbagai belahan dunia, air dapat marah dan mengeluarkan sisi terburuknya. Bencana air dapat menghancurkan apa saja dan menyebarkan teror serta kematian. 

Di beberapa tempat, air justru menghilang. Banyak juga kasus, saat air masih tersedia bagi aktivitas manusia, tapi justru telah terpapar polusi, dan terkadang beracun sehingga memicu epidemi dan penyakit. "Kami di sini di Indonesia, hari ini dan besok, karena kita punya perhatian, kekhawatiran tentang situasi air di dunia," ujar Fauchon.

BACA JUGA:INFO PENTING! Minum Air Kunyit Hangat Saat Perut Kosong. Ini 10 Manfaatnya...

BACA JUGA:Wajib Dibawa Ketika Berkendara! Apakah Fungsi STNK? Simak Penjelasannya...

Matangkan Persiapan

Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, gelaran WWF ke-10 ini merupakan agenda internasional terakhir di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ia yakin agenda tersebut akan sukses bukan hanya dari sisi acara, melainkan juga dampak atau hasil yang dicapai.

Indonesia, kata Luhut, telah punya pengalaman dalam menghelat beragam event internasional. Pada 2022, Indonesia sukses menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali. Acara dihadiri pemimpin-pemimpin besar dunia seperti Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Pada 2023, RI juga sukses menggelar KTT ASEAN.

BACA JUGA: Wujudkan 9 Kecerdasan Anak, Pelindo Perkuat Sektor Pendidikan

BACA JUGA: Pasarkan Potensi Wisata, Dewi Coryati: Harus Miliki 'Public Speaking' yang Baik

"Kita harus persiapkan dengan sebaik-baiknya, baik penyelenggaraannya maupun output-nya harus maksimal," kata Luhut yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Nasional WWF ke-10 2024, Jumat (12/1/2024). 

Indonesia, kata Luhut, punya bekal dalam membangun ketahanan air. Langkah konkret yang dilakukan Indonesia seperti capaian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang telah membangun 36 bendungan. Kemudian ada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang telah melakukan konservasi air melalui rehabilitasi hutan seluas 179 juta hektare.

Luhut yakin dengan modal yang dimiliki ini, Indonesia bisa mendorong langkah konkret dalam membangun ketahanan air. Dengan begitu, pertemuan bisa menghasilkan output yang menjadi legasi dan hasil nyata yang bermanfaat untuk Indonesia dan global.

Kategori :

Terkait

Minggu 10 Mar 2024 - 15:58 WIB

Aksi Nyata Ketahanan Air di Indonesia