Pihaknya merincikan, untuk ruang kelas yang tak layak yakni ruang kelas 5, karena Lantai kelas 5 ini sudah hancur dan plafon juga mau lepas.
BACA JUGA: Polres Mukomuko Gelar Operasi Keselamatan Nala 2024, Ini Sasarannya...
BACA JUGA: Bawaslu Mukomuko Tindak lanjuti Laporan Irsyad, Berkas Dibawa ke Bengkulu
Pihaknya hanya bisa memperbaiki keadaan sekolah seadanya, lantaran terkendala anggaran yang dimiliki sekolah. Dan saat ini pihaknya memiliki 98 siswa dan siswi Dari kelas 1 hingga kelas 6.
"Terakhir mendapatkan bantuan bagunan tahun 2019 lalu yaitu ruang guru, di tahun 2005 bantuan pembangunan kelas 5 semuanya dari DAK," ungkapnya.
Sementara itu, di SDN 6 V Koto ini juga tak memiliki jaringan internet yang stabil. Sehingga setiap menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pihaknya mencari tempat yang memiliki jaringan internet yang stabil.
Sebelumnya, pihaknya sempat menumpang di rumah salah satu guru untuk melaksanakan UNBK SDN 6 V Koto, lantaran di Lingkungan SDN 6 V Koto tak memiliki jaringan internet yang stabil.
BACA JUGA: Janda Muda Bintang Utama Terapis Panti Pijat di Mukomuko
BACA JUGA: Usaha Panti Pijat Terancam Ditutup Total Selama Ramadhan
“Kadang kamu menggunakan jaringan internet orbit, untuk melaksanakan UNBK dengan siswa yang dibagi menjadi dua sesi,” terangnya.
Ia juga mengakui, setidaknya di SDN 6 V Koto, ada 12 guru yang mengajar di sekolah ini.
Namun hingga saat ini pihaknya belum memiliki guru olahraga. Pihaknya juga mengungkapkan untuk halaman sekolah ini.
Sekolahnya mendapatkan bantuan paving block dari Anggota Dewan. Dan terakhir ini 2020 lalu dapat bantuan cat dinding Dari PT Agro Mukomuko.
BACA JUGA: DPMD Ambil Alih Penertiban Tapal Batas Desa di Mukomuko
BACA JUGA: Dugaan Pelanggaran Administrasi DPT Pemilu 2024 Dilaporkan ke Bawaslu Mukomuko
"Selebihnya belum ada dapat bantuan lagi, Kalau pengajuan proposal ke pemerintah daerah terus dilakukan setiap tahun tapi hasilnya masih nihil," pungkasnya. (*)