RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, besok, 6 Maret 2024, bakal mengacu pada digit angka penetapan anyar dari Kementerian Keuangan atau Kemenkeu.
Sesuai regulasi, umur kebijakan kementerian yang dipimpin Sri Mulyani itu, bakal memperbarai nilai kurs rupiah yang sebelumnya mengacu pada KMK Nomor 9/KM.10/KF.4/2024. Regulasi itu, berlaku sejak 28 Februari 2024 - 05 Maret 2024.
Pemerintah dalam paparan kabar situasi ekonomi yang dirilis, Senin, 4 Maret lalu, menyampaikan aktivitas manufaktur Indonesia dalam performa apik. Konsiten melanjutkan kinerja kuat.
Dalam paparan itu, ditetrangkan Purchasing Managers Index atau PMI manufaktur Indonesia, periode Februari 2024 masih sangat positif dan aktif alias berada di zona ekspansif.
BACA JUGA: Hearing Dengan Dewan, Ini Aspirasi Forum PTT Bengkulu
BACA JUGA:Hermedi Rian Ketua, Tommy Sitompul Waka 1, Herliyanto Waka 2?
Angkanya bertengger di level 52,7. Kondisi tersebut, dikomparasikan dengan bulan sebelumnya yakni periode Januari PMI manufaktur Indonesia berada di level 52,9).
Pemerintah juga turut memapaparkan situasi global terkini. Satker pemerintah yang dipimpin Bendahara Umum Negara atau BUN dalam posisi ex oficio, menjelaskan perihal tren pelemahan aktivitas ekonomi global.
Menariknya, Indonesia yang secara geografis, layaknya apa yang puluhan tahun dulu disampaikan Presiden Sukarno merupakan negara yang berada di jalur strategis ekonomi dunia.
Dalam paparan kemenkeu itu, menggambarkan geliat ekonomi secara makro. Dimana, di tengah ketidakpastian global yang dipicu ragam faktor, menunjukkan trust investasi terhadap ekonomi domestik.
BACA JUGA: Bahas Draf Perbup Dana Desa dan ADD Bengkulu Utara
BACA JUGA: Beda Bahasa dan Dialek Versi Kantor Bahasa
Hal ini sebagaimana dipaparkan Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Febrio Kacaribu, menerangkan permintaan domestik dan permintaan dari beberapa mitra dagang utama masih tumbuh kuat.
Kondisi tersebut, jelas berimbas baik sehingga ekonomi domestik mampu menjaga momentum kinerja sektor manufaktur nasional.
Negara India yang masih dalam catatan (56,7) hingga negeri Paman Sam atau Amerika Serikat dengan nilai 51,5, kata Febrio, sebagai negara mitra dagang Indonesia masih mencatatkan ekspansi sektor manufakturnya.