KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Tidak hanya pembayaran penghasilan tetap (Siltap) perangkat desa (Parades) saja yang macet.
Realisasi penyaluran program BLT-DD yang bersumber dari dana desa (DD) hingga akhir bulan Februari 2024 ini juga ikut molor alias macet.
Ini menunjukan bahwa tidak hanya penyaluran anggaran ADD saja yang bermasalah.
Tetapi penyaluran DD yang bersumber dari APBN juga ikut-ikutan bermasalah.
BACA JUGA:Alhamdulillah...Pertalite SPBU Putri Hijau Bakal Dipasok Pertalite, Ini Jadwalnya...
BACA JUGA:Puskeswan Putri Hijau Geber Vaksinasi Ternak Milik Masyarakat
"ADD bersumber dari APBD Pemkab, kalau DD bersumber dari APBN. Dan keduanya saat, ini sama-sama masih menunggu pencairan. Jadi baik Siltap maupun program BLT-DD di awal TA 2024 belum ada yang direalisasikan," ungkap Camat Ketahun, Nasri, S.Pd, melalui Kasi PMD, Puji Widodo.
Diakui Puji, secara teknis pencairan program BLT-DD ini tidak dilaksanakan bersamaan dengan transfer DD reguler.
Tetapi anggaran untuk program BLT-DD ini bisanya ditransfer secara khusus atau otomatis dan lebih awal cair lewat rekening masing-masing desa.
"Begitu dengan anggaran untuk BLT-DD sampai sekarang belum ada yang masuk ke desa. Biasanya transfer DD untuk program BLT-DD, ini lebih cepat masuk ke rekening desa," bebernya.
BACA JUGA:Berharap Pembangunan Ruas Jalan Kecamatan Napal Putih Dimulai Dari Desa Muara Santan
BACA JUGA: Ubah Mekanisme dan Persentase Dana Desa TA 2024. Biasanya 3 Kali, Sekarang Begini..
Dipastikan Puji, pada TA 2024 ini pemerintah desa tetap berkewajiban untuk mengalokasikan program BLT-DD untuk jatah 12 bulan dengan besaran mencapai Rp 300 ribu per bulan untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM).
"Yang jelas ketika anggaran untuk BLT-DD ini nantinya cair lebih awal. Kami minta kepada masing-masing desa untuk segera menyalurkan sesuai bulan yang sudah terlewatkan dan sedang berjalan," pintanya.
Lebih jauh Puji memastikan bahwa sebagian besar desa di wilayah kerjanya sudah menuntaskan APBDes-nya.