KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Cuaca tidak menentu, patut diwaspadai oleh masyarakat.
Jika kurang waspada, cuaca tak menentu ini akan berpotensi mendorong nyamuk untuk berkembangbiak dan memicu serangan demam berdarah dengue (DBD).
Kendati belum terlihat adanya kasus wabah DBD yang menonjol. Namun untuk di beberapa desa sudah ada kasus DBD yang sempat dilaporkan dan telah ditangani.
"Kasus DBD hari, ini mulai merebak. Cuaca yang terkadang panas, kemudian hujan dapat memicu tumbuh kembang jentik nyamuk. Terlebih masyarakat tidak rutin melakukan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk ) baik di dalam rumah maupun diluar rumah," ungkap Kepala Puskesmas Karang Pulau, Hendro Lasimo, SKM.
BACA JUGA: Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara. Ini Persiapan PPK...
BACA JUGA: APBD Tersendat, Serapan Anggaran Kecamatan dan ADD TA 2024 Macet
Maka dari itu Hendro mengimbau kepada masyarakat di wilayah kerjanya agar aktif melakukan PSN.
Barang bekas di luar rumah yang bisa menjadi tempat menampung air supaya dibuang atau dibersihkan. Sehingga tidak menjadi tempat tumbuh kembang biak jentik nyamuk.
"Musim seperti ini, kaleng bekas dan tempat lainnya akan menampung air. Apa bila telur-telur nyamuk itu kena air dengan suhu seperti ini akan mudah menetas," ungkapnya.
Lebih jauh Hendro menegaskan, pencegahan lebih penting. Karena tindakan fogging bukan cara efektif untuk mengantisipasi serangan DBD.
BACA JUGA: Rekapitulasi Oleh KPPS, Pleno Hanya di Kecamatan. Begini Tahapan Penghitungan Hasil Pemilu 2024
BACA JUGA:Kades Desak Realisasikan Pembangunan Jembatan Pelopat Macan. Ini Alasannya...
"Foging hanya membunuh nyamuk dewasa. Cara efektif untuk mengantisipasi DBD hanya dengan melakukan gerakan 3 M dan masyarakat pro aktif melakukan PSN di sekitar tempat tinggalnya. Jangan sampai lingkungan di dalam maupun, luar rumah dalam kondisi kumuh dan menjadi tempat nyamuk berkembang biak," demikian Hendro. (*)