Sinyal Positif Sektor Industri di Tahun Politik

Rabu 14 Feb 2024 - 21:25 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

Investor atau pengusaha umumnya wait and see atau menahan diri untuk ekspansi.

Namun tidak di ajang gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada 14 Februari 2024, justru sinyal positif yang menguat, khususnya dalam pemulihan performa industri manufaktur dan ekonomi nasional.

Geliat usaha di sektor industri manufaktur di dalam negeri semakin melaju cepat pada awal Tahun Naga Kayu adalah laporan S&P Global yang mengonfirmasi sinyalemen positif.

Lewat capaian Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Januari 2024 yang berada di level 52,9, naik dibanding Desember 2023 yang menyentuh posisi 52,2.

BACA JUGA: Bisnis Modifikasi Otomotif Indonesia Ngebut

BACA JUGA:Melaporkan SPT Jangan Mepet Waktu

Kinerja positif tersebut menunjukkan bahwa kondisi sektor manufaktur Indonesia terus membaik.

Capaian PMI Manufaktur Indonesia ini memperpanjang periode ekspansi menjadi 29 bulan secara berturut-turut. Hanya ada dua negara, yakni Indonesia dan India, yang mampu mempertahankan selama 29 bulan berturut-turut.

“Biasanya di tengah suasana politik seperti pemilu, optimisme pelaku usaha banyak yang wait and see atau ditahan.

Tetapi untuk 2024, optimisme mereka cukup tinggi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, yang disimak redaksi www.indonesia.go.id.

BACA JUGA: Menyulap Sampah jadi “Keripik” Sumber Energi

BACA JUGA:Mengembalikan Kejayaan Rotan Indonesia

Kebijakan Probisnis

Tingkat kepercayaan tinggi dari para pelaku industri, menurut Menperin Agus, mewujud lantaran mereka solid dalam menjalankan usahanya.

Hal itu pula karena didukung oleh kebijakan yang probisnis. Selain itu, sektor industri manufaktur Indonesia terbukti tangguh (resilience) dalam menghadapi tantangan ekonomi dan politik saat ini, baik dari dalam negeri maupun global.

Kategori :