RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Gelagat inflasi daerah-nasional, patut jadi waspada, selain tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu yang bakal digelar dua hari lagi.
Biang kerok yang acap memicu inflasi di daerah; harga cabai, Minggu, 11 Februari 2024 di tingkat warung, meroket nyaris 2 kali lipat.
Seorang ibu rumah tangga, Istikomah, 33 tahun, mengungkapkan harga cabai tidak hanya naik. Tapi berubah total.
Padahal, biasanya, kata dia, perkilogram seharga Rp45 ribu.
BACA JUGA:Larang Pemilih, Bisa Dipenjara Setahun. Begini Aturanya...
BACA JUGA: PMR SMAN 07 Bengkulu Utara, Tuan Rumah Diklat dan Pelantikan Gabungan. Sekolah Ini Kirim Utusan...
"Hari ini, menjadi seperempat kilo 20 ribu," bebernya, sembari tepok jidat, saat dibincangi wartawan, kemarin.
Ibu dua anak itu, kemudian berharap agar kondisi harga bisa kembali stabil. Apalagi, kata dia, jelang-jelang hari pemilihan, lazimnya kebijakan politik mati-matian fokus pada stabilisasi harga.
"Moga-moga bisa turun harganya lah. Kami bisa semangat ke TPS," celetuknya, disahut antias bu-ibu yang turut berbelanja di sebuah warung.
"Bener tuh," sahut seorang ibu, antusias.
Disinggung soal kebutuhan dapur lainnya, perempuan itu menjawab sudah cukup banyak kebutuhan dapur yang menampakkan gelagat migrasi harga.
BACA JUGA: Masa Tenang, Bawaslu Tertibkan APK
BACA JUGA: Masa Kampanye Berakhir, Bang Ken Turunkan APK
Kata dia, selain cabai, bawang merah di tingkatan pengecer saat ini harganya Rp 40 perkilogramnya, dari sebelumnya Rp 32 ribu perkilogramnya.
Bawang putih, kata dia, juga menampakkan sinyal tak beda. Tapi Istikomah, tak menungkap kondisi harganya. Dia cuma bilang, penggunaan bawang putih sangatlah penting.