RADARUATARA.BACAKORAN.CO - Dengan alasan dan pengakuan karena panik yang dipicu oleh anggota keluarganya di rawat di Puskesmas Sebelat hingga memancing luapan emosi tak terkendali.
Oknum Komandan Regu (Danru) Satpam PT Agricinal Sebelat Kecamatan Putri Hijau yang berada di bawah naungan PT Javas, dikabarkan telah mendatangi korban dan keluarganya di kediamankan korban.
Hal inilah yang kemudian diduga meluluhkan hati korban yang semula, keukeh melaporkan oknum Danru tersebut ke Kepolisian serta menuntut agar ditindak tegas secara hukum.
Namun kini, dikabarkan ngeper atau melunak bahkan mengalah dengan menerima alasan oknum terduga pelaku yang meminta untuk damai secara kekeluargaan.
BACA JUGA: PAD Pasar Nunggak, Disperindag Surati Kades
Ketika media ini mengklarifikasi kabar ini kepada perawat Puskesmas Sebelat, Resty yang merupakan korban aksi koboy oknum Danru Satpam perusahaan perkebunan yang terkenal berkonflik dengan warga desa penyangganya itu.
Secara gamblang, Resty pun tak menyangkal, kedatangan oknum Danru ke rumahnya dan meminta maaf sembari meminta untuk diselesaikan secara kekeluargaan.
Resty juga mengatakan, oknum terduga pelaku ini menyatakan menyesali perbuatan yang telah membuat heboh warga Putri Hijau dan menggegerkan warga Bengkulu khususnya Bengkulu Utara itu.
"Kedatangannya meminta maaf dan menyesal. Kita sudah damai dan sudah memaafkan," ujar perawat yang sempat ditodong senjata mirip senjata api laras pendek (Pistol) yang kemudian dikonfirmasi oleh polisi merupakan senjata jenis air soft gun.
BACA JUGA:BREAKING NEWS...Bupati Mukomuko Mutasi 69 Pejabatnya
BACA JUGA:UKW PWI Bersama BUMN di Bengkulu, Dibantu Penuh BNI dan ASDP
Saat disinggung alasan mendasar dirinya hingga luluh dan dengan murah hati memaafkan tindakan oknum Danru yang mengancam keselamatan bahkan jiwanya itu. Resty mengaku, oknum petugas keamanan perusahaan perkebunan peninggalan orde baru yang kini telah memperpanjang HGU-nya hingga tahun 2045 tersebut, mengaku panik saat kejadian.
Oknum Danru ini, kata Resty, mengaku tersulut emosi akibat paniknya ketika mengetahui anggota keluarganya sedang mendapatkan perawatan intensif oleh tim medis di Puskesmas Sebelat.
"Atas itikad baik pelaku makanya kita sepakat damai. Yang penting peristiwa seperti ini jangan sampai terulang dan terjadi kepada petugas Nakes lainnya," singkatnya.