"Tapi tidak bisa ketemu dengan dokter dan di situlah, pelaku emosi hingga menodongkan senjata ke perawat," beber Kapolsek.
Sementara itu, ulah tak terpuji, layaknya koboy jalanan yang dilakukan oleh oknum petugas pengamanan PT Agricinal Sebelat Kecamatan Putri Hijau, memantik reaksi dari masyarakat.
Menurut informasi dari sejumlah warga terutama di lingkungan desa penyangga perkebunan PT Agricinal Sebelat. Ulah oknum petugas pengamanan perusahaan yang cenderung arogan itu, sudah kerap terjadi dan dialami warga.
BACA JUGA:Lagi, Warga Pondok Bakil Setop Aktivitas 3 Perusahaan Tambang di Ulok Kupai
BACA JUGA:Susun Rencana Awal RKPD 2025
"Kebetulan saja, kali ini terjadi di Puskesmas dan korbannya perawat hingga persoalan ini mencuat. Kalo sebelumnya, oknum-oknum semacam ini sudah sering bertindak gaya koboy terhadap masyarakat," kata Julian, salah seorang warga Putri Hijau.
Diakui Julian, sebagai masyarakat awam, tentunya tidak mengerti dan tidak paham dengan jenis dan spesifikasi senjata yang digunakan oleh petugas pengamanan di perusahaan yang terkenal "ngotot" berseteru melawan masyarakat itu.
Namun yang pasti, kata Julian, petugas pengamanan itu, kerap memamerkan senjata yang dibekalinya untuk menakuti masyarakat.
"Mana kami tau, yang kami paham cuma senjata. Pistol atau senapang, itu saja," kata dia lagi.
BACA JUGA:Uji Kompetensi Tingkatkan Profesionalitas Wartawan di Bengkulu
BACA JUGA: Selain Sosialisasi Persuasif, Polisi Mulai Tindak Knalpot Brong
Julian berharap, pihak terkait dan berwenang dapat bertindak tegas dalam menegakan aturan dalam menyikapi persoalan aksi koboy oknum tersebut. Pasalnya, kata Julian, aksi semacam ini, sudah kerap terjadi dan meresahkan masyarakat.
"Jangan ada tawar menawar, tindak tegas dan proses sesuai dengan prosedur hukum. Jangan hanya kami rakyat kecil ini yang ditindak tegas dan dipenjara. Sudah banyak warga kami dipenjara oleh ulah Agricinal bersama oknum pengamanan ini," kesalnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Perawatan Sebelat, Parsaoran Nahampun, S.kep, tak menyangkal peristiwa yang menggerkan itu. Ia mengakui, insiden ini tidak hanya menghebohkan lingkungan Puskesmas Sebelat tetapi juga memantik perhatian masyarakat luas.
Dengan tegas, Parsaoran mengaku kecewa dan sangat menyayangkan ulah oknum yang bertindak ala koboy jalanan ini. Dikatakannya, aksi ini semestinya tidak terjadi karena dapat menimbulkan trauma psikologis bagi tim medisnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Waduh, sangat kita sesalkan. Kenapa harus terjadi dan dialami oleh petugas medis, kami hanya berusaha memberikan pelayanan tapi diperlakukan seperti ini," ujarnya dengan nada sesal, saat dibincangi Senin lalu. (*)