Akan tetapi, kata dia, sifatnya sebatas membantu pengamanan situasi selama Pemilihan. Tidak turut campur aktif dalam kegiatan di dalam TPS.
"Instruksi ini saya sampaikan sesuai dengan arahan Panglima TNI. Netralitas TNI menjadi prinsip," tegasnya.
Terpisah, Bupati BU, Ir H Mian, membenarkan progres usulan rencana pembangunan Batalyon Infanteri di wilayah ini. Menurut dia, kedatangan Pangdam pun sebuah berkah.
BACA JUGA: 5 Korban Oknum Guru Asusila Butuh Pendapingan Intens, DPPA Terjunkan 4 Psikolog
BACA JUGA:Penataan DDTS, Dinilai Perlu Perhatikan Aspek Ini
"Bahkan bagian dari rasa bangga. Beliau (Pangdam,red), sudah 3 kali berkunjung ke kabupaten ini. Saat itu masih menjadi Danrem dan saat ini kembali sebagai Panglima Daerah Militer berpangkat Jenderal. Ini sebuah kebanggaan bagi daerah," sanjung Mian.
Merespon keterangan Pangdam perihal rencana pembangunan Batalyon Infanteri, Mian juga mengamini bahwa nama dari satuan barisan sistem pertahanan militer itu, telah ditetapkan.
"Jadi namanya sudah ada, Yonif 146. Semoga pembangunannya, bisa terealiasi dan daerah mendukung penuh juga dalam pembebasan lahan seluas 100 hektar," kata Mian.
Sejalan dengan penugasan TNI di sektor perbantuan pengamanan sampai dengan program-program fundamental: pangan. Bupati menerang, langkah itu didukung penuh daerah.
BACA JUGA:Perekrutan CPNS Mukomuko Diprioritaskan Tenaga Honorer
BACA JUGA:AWAS...Film Panas Picu Kekerasan dan Pelecehan, Hindari!
Seperti pembangunan lahan pangan di wilayah Padang Jaya yang menjadi lokus pantauan Pangdam Yanuar, setibanya di daerah ini.
Menurut Mian, penguatan sektor fundamental oleh TNI ini, juga sejalan dengan program serius yang juga didesain pemerintah daerah dalam upaya menjaga pasokan pangan.
"Ini menjadi komitmen bersama kami di daerah ini dengan Kodim 0423," ujarnya.
Kita sama-sama berdoa dan berharap, semoga rencana pembangunan Yonif nantinya bisa dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.
BACA JUGA: Optimalkan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Mukomuko